Ritual Suroan, Warga Jatim Bertukar Makanan di Candi Jolotundo Mojokerto, Begini Serunya

Arif Ardliyanto
Ritual Suroan, Warga Jatim Bertukar Makanan di Candi Jolotundo Mojokerto. Foto iNewsSurabaya/ist

MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id - Bulan Suro identik dengan ritual di kalangan warga Jawa. Di Jawa Timur sebagian warga melakukan ritual Suroan di Candi Jolotundo, ritual yang dilaksanakan setiap tahun pada hari ke-10 Muharram atau 10 Suro berjalan bertahun-tahun. 

Warga yang mengikuti ritual Suroan ini datang dari berbagai daerah, mulai Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Mojokerto. Mereka berkumpul di Candi Jolotundo untuk berdoa bersama dan meminta ampun atas dosa yang telah dilakukan. Warga juga meminta supaya diberikan rejeki yang berkah dan mudah oleh Allah SWT. 


Ritual Suroan, Warga Jatim Bertukar Makanan di Candi Jolotundo Mojokerto. Foto iNewsSurabaya/ist

Tradisi ritual dilaksanakan secara bergotong-royong. Warga membawa tumpeng hingga jajan pasar untuk di makan bersama setelah berdoa dan memanjatkan syukur pada Allah. Warga saling bertukar makanan, kemudian makan bersama. Orang dewasa maupun anak kecil pun terlibat, mereka mengikuti ritual tahunan ini. 

"Setelah ritual dan berdoa bersama, warga biasanya mandi di air Jolotundo secara bergantian," kata Abah Jun, Warga Surabaya yang mengikuti ritual. 

Abah Jun mengatakan, sebelum ritual bancaan di Jolotundo, warga melaksanakan puasa terlebih dulu. Kemudian sore harinya datang ke Jolotundo untuk melakukan bancaan dan bertukar makanan. 

"Jadi dari rumah warga membawa makanan sendiri, di Jolotundo dibagikan dan saling bertukar," ujarnya. 

Sebagai mana diketahui, Candi Jolotundo merupakan wujud rasa cinta Raja Udayana dalam menyambut kelahiran Airlangga. Sehingga pada tahun 997 masehi, Raja Udayana membangun Candi Jolotundo. Namun terdapat sumber lain yang menyebutkan bahwa Candi Jolotundo merupakan tempat pertapaan dari Airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana Kerajaan Kahuripan dan digantikan oleh anaknya.

Kerajaan Kahuripan adalah kerajaan yang didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009 masehi. Kerajaan Kahuripan merupakan lanjutan dari Kerajaan Medang yang telah runtuh pada tahun 1006 masehi. Sumber lainnya juga mengatakan bahwa ketika masih berusia muda, Airlangga mengunjungi daerah Jolotundo dalam rangka untuk menenangkan jiwanya. Airlangga mandi di sumber mata air tersebut dan setelah mandi Airlangga merasakan ketentraman jiwa.


Ritual Suroan, Warga Jatim Bertukar Makanan di Candi Jolotundo Mojokerto. Foto iNewsSurabaya/ist

Candi Jolotundo terkenal dengan petirtaannya (pemandian). Konon keberadaan petirtaan tersebut ingin menjelaskan bahwa air yang keluar dari petirtaan tersebut adalah amerta yang seolah-olah keluar dari tubuh Mahameru. Air amerta adalah air yang digunakan dalam kehidupan manusia dan juga para dewa yang berfungsi sebagai air kebaikan untuk umat manusia.

Banyak pihak yang menganggap bahwa sumber mata air yang berada pada Candi Jolotundo memiliki kualitas terbaik setelah air zam-zam yang berada di Mekah. Airnya bersih dan memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Beberapa pihak percaya air dari sumber mata air Candi Jolotundo memiliki banyak khasiat, seperti dapat menyembuhkan berbagai penyakit sampai mampu membuat awet muda. Sumber mata air ini juga tidak pernah kering walaupun dilanda musim kemarau.

Pada malam satu Suro atau satu Muharam tepat bersinarnya bulan purnama, banyak masyarakat yang mengunjungi Candi Jolotundo, khususnya masyarakat Bali. Mereka datang untuk melaksanakan ritual dengan tujuan ngalap berkah, mensucikan diri, bahkan sampai memandikan pusakanya.

Mitos-mitos yang ada bisa dipercayai ataupun tidak, tergantung dari individu masing-masing. Kita harus tetap bisa menghargai sejarah Candi Jolotundo sebagai bagian dari salah satu situs bersejarah yang dimiliki Indonesia.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network