SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Arsitek adalah desainer. Dengan begitu, ada baiknya jika seorang arsitek tidak hanya menganggap ‘jalan-jalan’ sebagai hobby, melainkan lifestyle. Jika dipahami secara harfiah, jalan-jalan dapat diartikan sebagai bersenang-senang atau traveling. Namun secara luas, membaca buku dan membuka media sosial atau internet pun juga dapat disebut sebagai jalan-jalan.
Seorang arsitek juga diharapkan unggul dalam softskill dan leadership. Dalam sebuah manajemen proyek, Arsitek dituntut menjadi pemimpin dan perencana. Arsitek juga memiliki peran di garis terdepan pada setiap sebuah perencanaan. Idealnya, fungsi arsitektur mengacu pada pendekatan teori lama Geoffrey Broadbent yang memuat 6 unsur.
Adapun 6 unsur tersebut antara lain, Aesthetic Function (Fungsi Estetika), Container Activity (Fungsi Pewadahan), Behavior Modifier (Fungsi Pembentuk Perilaku), Capital Investment (Fungsi Investasi/Penanaman Modal), Symbolic Function (Fungsi Simbolik), dan Environmental Filter (Fungsi Filter Lingkungan). Dari keenam unsur ini harus dimiliki oleh sebuah karya arsitektur.
Di Untag Surabaya sendiri, kurikulum yang tengah berjalan adalah Outcome Base Education (OBE), yang core -nya adalah Studio Perancangan. Selanjutnya dikembangkan dan berkolaborasi dengan Student Centered Learning bersama pihak lain, terutama yang berasal dari luar negeri. Nantinya, hasil kolaborasi itu dibawa ke Youth Urban Cities Forum.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait