SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Menghilangkan kasus stunting merupakan cita-cita Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pemkot memutuskan untuk menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) untuk melakukan pencegahan dan penurunan stunting.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, targetnya tak hanya ingin Kota Surabaya zero stunting. Namun, juga zero gizi buruk serta zero angka kematian ibu dan anak.
“Saya selalu katakan, pemkot tidak bisa berjalan sendiri, pemkot memiliki perguruan tinggi yang luar biasa, sangat hebat, fakultas kedokteran UNAIR,” katanya.
Eri mengungkapkan, bahwa Prof Budi Santoso siap mengerahkan dokter muda hingga mahasiswa di FK UNAIR untuk membantu penanganan stunting di Kota Surabaya. Hal ini membuatnya semakin yakin, permasalahan stunting di Kota Surabaya pada tahun 2023 dapat cepat tertangani lebih baik lagi.
“Ketika beliau menyampaikan tadi, maka muncul semangat baru, muncul keyakinan baru. Maka insyaallah di tahun ini kita bisa melewati itu semuanya,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu mengungkapkan, sebenarnya program kerjasama ini sudah ada yang berjalan di beberapa titik di Kota Surabaya. Namun, pada Agustus 2023 ini akan digeber lagi agar target zero stunting, gizi buruk, hingga angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan maksimal.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait