Mukhrojin, Doktor Zakat Ditunjuk PCNU Surabaya Pimpin LAZISNU, Ingin Kembangkan Visi-Misi NU

Arif Ardliyanto
Dari kiri: Dr. Moh. Mukhrojin, MSi (Ketua Lazisnu Kota Surabaya) Dr. KH. Supandi, M.Pd ( Ketua PCNU Lamongan) dan Dr. H. Husnul Maram,MHI ( Kepala Kanwil Kemenag Prop Jatim)

Setelah lulus MTs, tahun 2000, Gus Khozin melanjutkan ke Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi asuhan KH Hisyam Syafaat. Di pondok ini ia mengikuti Ngaji Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghozali selama setahun. Lalu kembali lagi  ke Pondok  Mbrasan  untuk sekolah di SMK Negeri Darul Ulum Muncar Jurusan Teknik Informatika. Siangnya ia habiskan di Madrasah Diniyah Manbaul Ulum Berasan, asuhan KH Abu Hasan Syadzili Askandar.

Setelah lulus SMK Negeri Darul Ulum, Gus Khozin melanjutkan belajar di Pondok Pesantren An- Nur Sidosermo Surabaya asuhan KH Mas Syamsuddin Zuhri bin KH Mas Busyairi. Kepada alumni Pondok Pesantren Ploso Kediri ini, ia belajar berbagai Kitab salaf diantaranya: At-Tadzhib, Ianatut Thalibin, Hasyiyah Al Bajuri, Hasyiyah As- Showiy, Hadist Al Lu’lu wal Marjan, dan lain sebagainya.


Doktor Mukhrojin

Di sinilah ia mulai mengenal kampus, karena kuliah di STAI Tarbiyatul Ulumi Annahdliyah (TARUNA) Surabaya dalam pimpinan KH Mu’thi Nurhadi dan KH Masjkur Hasjim. Lulus Tahun 2012 di STAI Taruna Surabaya, ia bisa tampil memberi sambutan perwakilan wisudawan. Ini sempat membuat hadirin terkesima dan terharu. Karena keluasan tutur kata dan penguasaan Ilmunya sehingga ia pun bergabung menjadi tenaga kependidikan di almamater tersebut.

“Ketika itu KH Mu’thi Nurhadi menjadi Ketua Umum Jamiyyah Ahlit Thariqah Annahdliyah (Jatman Pusat) Moh Mukhrojin  lalu mendapat tugas sebagai Tim Ahli bidang IT di Kantor Jatma. Dan  ketika KH Masjkur Hasjim menjadi Ketua Jatman Kota Surabaya, ia juga mengemban tugas membantu sebagai sekretarisnya,” jelas. 

Di samping membantu  JATMAN, juga mendapat tugas dari KH Ali Maghfur Syadzili Askandar Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Falah Rungkut Surabaya, ikut aktif dalam musyawarah  Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kota Surabaya.

Seiring waktu, ia menikah dengan seorang gadis dari Sidoarjo. Gus Khozin pun bertemua dengan pengusaha asal Banyuwangi yang sudah sukses bidang IT di Surabaya, lalu merintis Pondok Pesantren Bismar Al-Mustaqim di Perumahan Dosen UNTAG Surabaya.

“Ya. Mulai dari sini saya fokus dakwah non-mimbar. Lebih banyak membantu anak yatim dan telantar untuk dapat sekolah dan tinggal bersamanya. Ada banyak anak yatim dan telantar yang sudah terurus oleh pesantren,” jelasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network