Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menambahkan setelah sukses berpartisipasi dalam kegiatan satu abad NU, yakni menerjunkan 1500 Pasukan Semut. Unusa dipercaya CCEP Indonesia dalam menyukseskan dan mengawal program manajemen dan recycle sampah yang ada di Jawa Timur, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), yakni kerjasama dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia, akademik, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kata Jazidie, perguruan tinggi memainkan peran yang penting dalam mempromosikan dan menerapkan praktik manajemen serta daur ulang sampah di masyarakat. Perguruan tinggi memiliki peran utama dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa tentang pentingnya manajemen dan daur ulang sampah.
“Program pendidikan yang mencakup isu-isu lingkungan dan keberlanjutan dapat membantu mengedukasi generasi muda tentang dampak negatif dari pembuangan sampah yang tidak tepat dan cara mengatasinya. Selain itu, penelitian di perguruan tinggi dapat memberikan wawasan baru tentang teknologi dan metode terbaru dalam bidang daur ulang dan pengelolaan sampah,” tuturnya.
Perguruan tinggi memiliki sumber daya untuk mengembangkan dan menguji teknologi baru dalam bidang daur ulang dan pengelolaan sampah. Inovasi seperti metode daur ulang yang lebih efisien atau solusi pengurangan limbah dapat membantu memecahkan tantangan lingkungan yang ada.
“Perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk membentuk budaya keberlanjutan dan menjadi agen perubahan dalam mengubah perilaku masyarakat terkait pengelolaan dan daur ulang sampah. Melalui pendidikan, riset, dan tindakan nyata, perguruan tinggi dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait