SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Persaingan berupa perang harga antarsesama operator telekomunikasi dengan mengeluarkan sejumlah paket data dalam upaya menarik sebanyak mungkin pelanggan kini makin ketat.
Menyikapi hal tersebut, Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki H Bramono mengatakan, pihaknya akan lebih melihat kebutuhan pelanggan. Namun, tetap menjaga kualitas.
"Untuk price war (perang tarif) ya buat apa murah tapi jaringan gak ada. Apalagi eranya digital dan multimedia experience, kebutuhan broadband itu datanya juga besar, makannya kita jaga kualitas dan investasi sangat besar," kata Saki, Kamis (24/8/2023).
Saki menilai, telekomunikasi di Indonesia saat ini didominasi pengguna smartphone. Maka dari itu, pihaknya fokus menjaga kepercayaan pelanggan supaya tetap menjadi pelanggan tetap dengan menjaga kestabilan jaringan dan tak menurunkan harga.
"Kita selalu menjual produk dengan kualitas terbaik," ujarnya.
Hal senada disampaikan Vice President Consumer Sales Area Jawa Bali Telkomsel Riny Novitriyanti. Menurutnya, terkait perang harga itu pihaknya lebih berkomitmen tinggi untuk kualitas jaringan dan relevan dengan kebutuhan.
Dia mencontohkan, saat pandemi, para pekerja, siswa atau mahasiswa dipaksa mengerjakan tugas dari rumah, termasuk tugas sekolah. Nah, jaringan yang stabil sangat dibutuhkan.
"Poin saya, untuk 4G kita pastikan stabil di 1.700 kecamatan, secara persepsi harus jadi trust pelanggan," tuturnya.
Riny memastikan untuk harga pihaknya memang tidak murahan. Sebab, pihaknya memiliki tanggungjawab agar industri harus berjalan sehat dan berkualitas.
"Pada intinya, tidak ada yang murah dan tidak ada yang mahal, tapi yang ada adalah kualitas yang diberikan," jelasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait