SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Relawan GEBRAKAN (GErakan giBRAn KemenangAN) mendeklarasikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 di Surabaya, Jawa Timur. Mereka menilai, putra sulung Presiden Jokowi itu sudah layak memegang tongkat estafet kepemimpinan melalui Pilpres 2024.
Ketua Umum GEBRAKAN, Firosya Shalati menegaskan bahwa kehadiran sosok Gibran dalam kancah politik nasional sangat penting, mengingat jumlah pemilih potensial pemilu 2024 adalah pemuda dan kalangan milenial.
"Sehingga menjadi wajar kami berharap kalangan muda dan milenial memiliki wakil dalam Pilpres 2024," tegasnya, Sabtu (26/8/2023).
Sosa, sapaan akrab Firosya Shalati menjelaskan bahwa Gibran juga merepresentasikan potensi pemuda Indonesia. Gaya kepemimpinannya sudah dibuktikan selama menjabat sebagai Walikota Solo.
Ia percaya, Gibran Rakabuming Raka mampu mewujudkan jalan menuju visi Indonesia, yakni Visi Indonesia Emas 2045. Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad.
"Kita mengetahui seperti yang disampaikan Bapak Presiden, bahwa kedepan adalah satu-satunya peluang emas Indonesia untuk menjadi negara maju. Dan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sosok yang berani, tegas dan memiliki stamina kecerdasan serta fisik yang mampu melakukan GEBRAKAN, serta kerja-kerja politik nasional, regional maupun internasional," tegasnya.
Terkait dengan siapa nantinya Gibran dipasangkan, menurut Sosa hal itu tidak menjadi persoalan. Bagi Relawan GEBRAKAN, calon presiden atau calon wakil presiden pada pemilu 2024 nantinya haruslah pemuda, dan itu adalah Gibran.
"Oleh karena peluang emas ini, kami merasa tertantang untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi mercusuar dunia seperti yang diimpikan The Founding Father kita," tuturnya.
Di sisi lain, Sosa menyayangkan saat ini hak-hak berdemokrasi dan berpolitik masih dikebiri, yakni adanya aturan batas usia capres dan cawapres.
"Kami berharap negara memberi hak kepada pemuda untuk menjawab tantangan zaman, untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan nasional, dan untuk mendorong dan memberi kesempatan bagi pemuda-pemudi yang progresif revolusioner yang mampu menggoncangkan dunia," tegas Sosa.
Sosa bilang, kontestasi politik bukan hanya mempengaruhi kebijakan selama 5 tahun ke depannya. Namun juga akan mempengaruhi generasi-generasi selanjutnya lewat produk-produk regulasi yang akan diterbitkan nantinya.
Namun saat ini banyak politikus yang berkedok mendukung Gen Z maupun generasi Milenial, namun kerap hal tersebut hanya sebatas jargon belaka. Tapi kadang justru tidak benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan para generasi muda.
"Dari Bhumi Para Pahlawan ini kami lahir dan mendeklarasikan diri, Bangkit Bergerak Berjuang dengan melihat sosok Gibran sebagai seorang potensi pemuda yang paham akan tantangan zaman. Memiliki keberanian, memiliki GEBRAKAN, dan memiliki awareness terhadap dunia generasi milenial," tegasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait