SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tempat Uji Kompetensi (TUK) milik Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim bertambah. Ada empat TUK yang berada di UPT Pelatihan Teknis dan Ketrampilan Kejuruan (PTKK) untuk meningkatkan kompetensi siswa kejuruan di Jawa Timur.
Berdasarkan SK yang diturunkan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bawah naungan Dirjen Vokasi Kemdikburistek. Total TUK yang dimiliki Dindik Jatim sebanyak 9 kompetensi keahlian.
TUK ini sebagai dasar pelaksanaan uji kompetensi (UPT PTKK) sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi yang ditetapkan oleh LSK pusat, nantinya akan digunakan uji siswa untuk proses sertifikasi kompetensi berstandar nasional yang digelar Dindik Jatim bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK).
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai menuturkan ada empat penambahan TUK untuk tahun 2024 setelah mengikuti kelas akselerasi. Yakni keahlian Tata Boga, Desain Web, Fotografi, dan Videografi. TUK keempat keahlian ini telah melewati proses studi kelayakan.
Meski seluruh proses sudah terlewati, namun Aries mengakui, pengurusan izin penempatan TUK cukup sulit. Karena melewati beberapa tahap. Penilaian hampir sama dengan akreditasi. Ada pengajuan dari Dindik Jatim untuk mendapatkan TUK sehingga bisa menggelar uji kompetensi.
"Seluruh sarana prasarana untuk TUK sudah mendapat penilaian kelayakan dari pusat sehingga SK penempatan keluar. Memang ada beberapa yang harus nambah unit perlengkapan seperti videografi. Ini akan kita tambah kedepan karena sekarang masih punya 7 unit kamera," ujar Aries, Minggu (27/8).
Penambahan TUK ini, jelas Aries untuk melengkapi rangkaian pelatihan dalam inkubator peningkatan skill menuju Milenial Job Center (MJC). Sehingga pelatihan yang sudah dijalani siswa akan terakui dan dapat memenuhi kebutuhan pasar industri berdasarkan sertifikasi kompetensi siswa.
Dalam pelatihan ini, ada dua kelas yang digelar Dindik Jatim, yaitu kelas reguler yang diisi dengan pelatiham oleh tenaga ahli selama 12 hari. Di tahap ini siswa mengikuti pre tes, post tes dan nilai praktek untuk penentuan kelas akselerasi.
"Tiga siswa terbaik yang terpilih di kelas reguler berdasarkan pre tes, post tes dan nilai praktek bisa ikut di kelas akselerasi. Di kelas akselerasi ini mereka akan mengikuti uji kompetensi bersertifikat standar nasional," terangnya.
Adanya sembilan TUK ini, disebutkan Aries belum bisa mengakomodir kompetensi keahlian yang ada pada inkubator peningkatan skill. Sebab, dari 12 kompetensi yang dilatih, hanya 3 yang belum mendapat TUK karena sarana prasarana yang terbatas. Kompetensi keahlian tersebut yaitu Mesin Bubut, Teknik Pengelasan dan Teknik Sepeda Motor (otomotif).
"Tiga ini kami benahi dulu fasilitas dan sarana prasarananya. Mudah-mudahan tahun depan bisa kita rampungkan," jelas dia.
Dengan bertambahnya jumlah TUK menjadi 9 kompetensi ini, maka jumlah siswa juga akan meningkat. Yang sebelumnya 72 siswa menjadi 135 siswa pada uji kompetensi 2024.
Adapun kompetensi keahlian yang saat ini telah dilengkapi TUK adalah, Animasi, Desain Grafis, Tata Busana, Kecantikan, Teknik Pendingin dan Tata Udara. Selanjutnya kompetensi keahlian Videografi, Tata Boga, Fotografi, dan Desain Website.
"Ke depan akan kami evaluasi pada akhir tahun ini sampai seberapa jauh kekurangan dan kelebihan pelaksanaan sertifikasi yang kami gelar. Supaya tahun depan lebih matang lagi," pungkas dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait