Untuk penggerak lingkungan, tambah Prof Nug, aksi nyata mahasiswa nantinya terkait disiplin pembuangan sampah, pengelolaan sampah dan controlling kebersihan.
Pada pembukaan PKKMB lalu, Untag Surabaya mengajak mahasiswa baru (maba) untuk menghitung jejak karbon. Langkah ini sebagai bentuk dalam menekan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Istilah jejak karbon sendiri merujuk pada jumlah karbon yang dihasilkan per individu dari berbagai kegiatan manusia. Contoh dari aktivitas manusia yang menimbulkan jejak karbon adalah prediksi jenis sampah plastic, sampah makanan hingga penggunaan listrik secara berlebihan. Kepedulian terhadap lingkungan harus dibangun dari hal yang terkecil.
Sejauh ini, komitmen Untag Surabaya dalam kepedulian lingkungan dibuktikan dengan beberapa penghargaan seperti peringkat 46 dalam rangking UI GreenMetric Dunia pada tahun 2016. Pada penghargaan ini Untag unggul dalam pengelolaan tinja,hidroponik dan solar cell.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait