Sementara itu, berdasarkan laporan evaluasi yang diterima Kadindik Jatim, Aries menyebut kompetensi PTT-PK perlu ditingkatkan untum peningkatan kinerja sesuai dengan tanggungjawabnya. Termasuk persoalan displin PPT-PK.
Karenanya, Aries menekankan kinerja yang harus terus dikedepankan PTT-PK. Tidak hanya mengutamakan penilaian kehadiran saja. Sebab, hal tersebut tentu berkaitan dengan pengembangan karier PTT-PK.
Dindik Jatim, kata Aries juga memfasilitasi PTT-PK untuk meningkatkan kompetensinya, salah satunya melalui upgrade skill dan ilmu.
Ia berharap melalui Bimtek ini, para PPT-PK dapat meningkatkan kapasitas manajemen pendidikan dengan pengelolaannya yang efektif dan efesien dalam pelayanannya terhadap masyarakat pendidikan.
Salah satu pemateri dalam giat Bimtek ini adalah Ketua Perhumas Surabaya, Suko Widodo menyampaikan pentingnya peran kehumasan dalam sistem pelayanan satu pintu (command center) di lingkungan Dindik Jatim. Sebab, Dinas Pendidikan mempunyai jawatan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, menurutnya, diperlukan orang yang mampu membangun hubungan baik antara Dindik jatim dan masyarakat.
"Para SDM di lingkungan pendidikan harus mampu berkomunikasi dan berelasi secara baik dengan masyarakat," terangnya.
Lebih lagi, dengan berkembangnya sosial media, Suko menerangkan kecanggihan digital tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk membangun branding positif terhadap dunia pendidikan. Suko menilai, banyak prestasi Dindik Jatim, prestasi siswa, guru, kepala sekolah tidak terekspos secara masif di masyarakat. Melihat ini, dibutuhkan kerjasama antara stakeholder pendidikan utamanya Dindik Jatim dengan media.
"Bekerjasama dengan media juga memenuhi hak atas informasi publik. Apa yang dilakukan Kepala Dindik Jatim pak Aries berusaha untuk transparan dalam membangun dunia pendidikan, tentu ini harus didukung dengan tenaga dari tendik yang paham dalam hal ini," sebut dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait