SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Puluhan aktivis lingkungan dari Ecoton dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Untag Surabaya, serta Universitas Trunojoyo Madura melakukan aksi longmarch dari Stella Maris lanjut Kantor Gubernur Jatim dan berakhir di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (14/9/2023).
Dalam aksinya, pegiat lingkungan membawa pesan dan tuntutan kepada Gubernur Jatim untuk segera Bertindak pulihkan Pencemaran Kali Brantas. Massa longmarch memakai hazemate putih-putih sambil membawa lebih dari 10 Galon air limbah cair industri berwarna-warni.
“Aksi kali ini kami membawa lebih dari 10 Galon air limbah dari pabrik kertas, pabrik tepung, pabrik gula dan pabrik micin yang setiap hari membuang limbah tanpa diolah ke Kali Surabaya,” ungkap Kholid Basyaiban, Koordinator Aksi Longmarch.
Kholid menjelaskan bahwa air Limbah ini akan diserahkan kepada Gubernur Jawa Timur sebagai tanda tidak seriusnya Pemprov Jatim dalam mengendalikan pencemaran di Sungai Brantas.
Selain membawa gallon limbah cair, peserta aksi juga membawa foto-foto outlet limbah cair dan Poster yang bertuliskan “ Gubernur Khofifah Gagal Kelola Brantas”. Dan “Pabrik Kertas Stop Buang Limbah Malam Hari”
Melalui aksi longmarch, pegiat lingkungan meminta kepada Gubernur Jatim untuk memulihkan kualitas air di DAS Brantas.
“Lima tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah Brantas memburuk, Brantas, 60 % masyarakat Jawa Timur menyatakan Gubernur Khofifah Buruk dalam kelola Brantas. Pemantauan kami pada bulan agustus outlet-outlet industri di DAS Brantas,Kali Porong dan Kali Surabaya menemukan Limbah cair dibuang tanpa diolah, keruh, berwarna dan berbau, limbah cair ini setelah diuji melebihi baku mutu," tegas Kholid Basyaiban.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait