GRESIK, iNewsSurabaya.id - Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Capybrantas melakukan aksi damai di depan PT Daesang Ingredients yang berada di jalan raya Driyorejo, Gresik, Jawa Timur. Mereka memprotes limbah cair yang mencemari lingkungan.
Koordinator Aksi Fernando Ardiansyah mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan penelitian tentang kualitas air di Kali Surabaya yang merupakan anak sungai dari Brantas.
PT Daesang Ingredients yang diduga membuang limbah cair yang belum terkelola dengan baik, langsung ke aliran Kali Surabaya.
"Limbah yang dibuang oleh PT Daesang Ingredients mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan Plankton genus ”Lyngbya” “Oscillatoria” dan “Synedra”, tegasnya.
Fernando melanjutkan, berdasarkan penelitian Narayana, et al. (2020), Plankton Genus Lyngbya akan cenderung banyak ditemukan (Blooming) di daerah perairan yang mengandung polutan tinggi seperti ammonia.
Lyngbya merupakan salah satu jenis Cyanobacteria yang artinya mereka memiliki sistem produksi racun alami yang dinamakan Cyanotoxins.
Jenis racun ini tergolong pada jenis yang berbahaya ketika terkontaminasi pada trofik ekosistem yang lain.
Hal ini didukung oleh hasil riset yang dilakukan oleh Poirier Laraby, Hudon Cristinae dan Gagnon pada tahun 2020, penelitian ini dilakukan di St.Lawrence, Kanada.
Penelitian ini membuktikan bahwa Cyanotoxins pada manusia dapat menyebabkan gatal, gangguan serta iritasi pada sistem pernafasan.
Selain itu, adanya Synedra dan Oscillatoria pada perairan pembuangan limbah PT Daesang juga membuktikan bahwa adanya penurunan kualitas air.
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Salazar Sanchez dan Rodriguez Algeria pada tahun 2023 ini yang menyatakan bahwa genus-genus ini tahan dengan adanya polusi di air.
"Dengan adanya temuan-temuan ini, meyakinkan kami terhadap dugaan PT Daesang Internasional yang membuang limbahnya tanpa dilakukan Treatment terlebih dahulu," papar Fernando.
Setelah melakukan orasi selama beberapa saat, Komunitas Capybrantas yang diwakili oleh Fernando Ardiansyah selaku Koordinator divisi riset, Reni Dyah selaku divisi riset, Nisrina dan Aysah Seva selaku anggota.
Pertemuan tersebut dilakukan di Meeting Room kantor PT Daesang Ingredients yang juga di hadiri Bapak Abdul Ghofur dan Tim nya selaku perwakilan dari PT Daesang Ingredients.
“Hasil pertemuan ini sedikit mengecewakan, dikarenakan kami tidak diizinkan secara langsung untuk melihat sistem IPAL dan Water Treatment secara langsung," tutup Fernando.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait