Fahmi menegaskan, Seniman harus mampu membaca peluang, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial untuk mem-branding kesenian yang dimiliki. Sebab, branding melalui digital sangat penting.
"Teman-teman Seniman harus mampu memanfaatkan medsos, tagging, dan caption untuk memasarkan kesenian yang dimiliki," ungkap dia.
Ratusan Seniman Surabaya Berkumpul Bahas Konsep Kekinian di Era Digital, Ini Pesan Cucu Bung Karno. Foto iNewsSurabaya/arif
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan
Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selalu mensupport event untuk meningkatkan kualitas Seniman di Surabaya. Menurutnya, Surabaya memiliki banyak potensi kesenian.
"Pelaku seni tidak bisa dipisahkan dari industri kreatif. Kegiatan kesenian erat sekali dengan dunia usaha khususnya pariwisata," katanya.
Pemerintah Kota, lanjutnya memberikan wadah seniman dengan memberikan kesempatan untuk pentas dalam beberapa acara yang dibuat pemkot, seperti sedekah bumi atau event lainnya. Namun, ia berharap kesenian bisa dikemas secara kekinian.
"Kemas-lah kesenian ini secara kekinian. Namun jangan tinggalkan pakem yang ada. Kami yakin kesenian kita mampu bersaing di dunia," ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait