Lebih membanggakan lagi, menurut Perkasa Sinagabariang, VP Operations HCML, tenaga kerja Indonesia memiliki peran penting dalam proyek ini.
"Yang sangat membanggakan, hampir keseluruhan proyek pengembangan lapangan HCML ini dikerjakan oleh putra putri Indonesia sendiri,” ujarnya.
The International Convention on Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG 2023) menjadi ajang bertemunya semua pemangku kepentingan industri hulu migas di Indonesia.
Ada empat konsep yang diangkat dalam ICIOG tahun ini, antara lain Energy Security, Attracting Investment, Dynamic Market, serta Energy Transition.
Di sela-sela konvensi juga diadakan penandatanganan sejumlah kontrak kerja sama bisnis diantara para pihak
"Para delegasi juga akan mengadakan dialog kolaborasi yang akan menghasilkan sebuah komitmen pengembangan di sektor hulu migas. Juga ada delapan forum diskusi untuk membahas rencana strategis yang akan melibatkan para pakar dari dunia bisnis global," kata Dwi Soetjipto.
SKK Migas juga meluncurkan IOG e-commerce, melakukan penandatanganan MoU dengan nilai total US$ 5,16 miliar atau Rp 77,4 triliun.
HCML berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut sebagai salah satu sponsor utama dari kegiatan ini.
Selain itu HCML juga membangun stand booth dalam konvensi itu untuk menyampaikan keberhasilan dalam memproduksikan lapangan-lapangan di blok Madura Strait.
Dalam kesempatan itu, HCML juga menerima penghargaan “The Best Local Content Achievement” untuk bidang pengadaan barang dan jasa.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait