BANDUNG, iNews.id - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengajak anak muda untuk terlibat aktif dalam politik. Menurut dia, peran anak muda sangat dibutuhkan dalam menciptakan kondisi perpolitikan bangsa yang berkualitas.
"Saya melamar Anda untuk terlibat. Mulai hari ini, dan yang sedang berbicara ini, butuh kolaborasi dengan anak muda. Kita mesti tuntaskan. Kita mesti bereskan dan anak muda bisa berpartisipasi dalam politik," ujar dia, dalam kuliah umum di Universitas Parahyangan (Unpar), Rabu (11/10/2023.
Ganjar mengakui, ada begitu banyak narasi negatif terhadap politik. Narasi-narasi tersebut membuat politik dipandang sebagai hal yang buruk, membosankan dan tidak menarik.
"Maka butuh anak-anak muda dengan energi baru untuk membikin politik itu asyik, politik itu menarik, dan politik adalah kehidupan keseharian yang kita musti ikut terlibat," tegas Ganjar.
Ganjar memaparkan, berdasarkan data Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tahun 2022, tercatat 91,3 persen anak muda ikut nyoblos di Pemilu 2019. Pada pemilu 2024 nanti, anak muda merupakan kelompok pemilik yang besar.
Berdasarkan data KPU, total pemilih dari generasi Z dan milenial berjumlah 113.622.550 orang. Jumlah pemilih muda ini mendominasi karena mencapai 56,45 persen dari total pemilih.
"Ada yang baru mau ikut pemilu? Kamu akan menentukan nasib bangsa," ungkap Ganjar.
Masih mengutip laporan CSIS, sebanyak 35,9 persen anak muda tidak puas dengan sistem demokrasi saat ini. Menanggapi hal tersebut, Ganjar meyakinkan bahwa demokrasi merupakan sistem paling baik yang ada saat ini.
"Kalau tidak terjadi perubahan pada tahun 1998, kayaknya saya nggak mungkin masuk jadi anggota parlemen, jadi gubernur. Siapalah saya ini," jelas dia.
"Dengan demokrasi siapapun bisa jadi apapun. Tinggal kita mau atau tidak, terlibat," imbuh dia.
Menurut Ganjar ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk berpartisipasi dalam politik. Dirinya sendiri memutuskan untuk bergabung ke partai politik pada usia 24 tahun, dan duduk di Parlemen pada usaha 36 tahun.
Dia meyakinkan generasi muda, bahwa masuk dalam sistem tidak berarti kehilangan idealisme dan mimpi-mimpi perjuangan. Hal tersebut telah dia buktikan saat menjadi gubernur Jawa Tengah.
Sebagai Gubernur, dia tetap bisa menjalankan idealisme. Dia pernah bermimpi, birokrasi harus melayani dengan, mudah, murah, dan cepat. Mimpi itu dia wujudkan dengan membuat e-budgeting yang berhasil menghemat anggaran hingga Rp1,2 triliun.
Sebagai anak keluarga tidak mampu, Ganjar bermimpi akan pendidikan yang dapat diakses semua orang, terutama yang tidak mampu. Ketika menjadi Gubernur, dia mendirikan SMKN Jateng yang dikhususkan bagi anak dari keluarga tak mampu.
"Hari ini saya betul. Mereka bisa bekerja menjadi tulang punggung keluarga. Akhirnya kemiskinannya bisa diselesaikan oleh anak-anak yang sekolah,"
Dia juga pernah punya mimpi akan hunian bagi semua masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dengan membuat program membangun rumah bagi masyarakat tidak mamapu.
"Kita buatkan (rumah). Kamu bisa beli tanah, saya bangunin rumah," ujar dia.
Untuk itu Ganjar menegaskan, bahwa anak-anak muda yang punya mimpi besar mengubah situasi, harus berani masuk politik. Politik yang dijalankan tujuan positif akan sangat berguna bagi masyarakat dan tanah air.
"Teman-teman, dimana pun kita berjuang, pakai jalur apapun, ketika kita punya orientasi kemana kita akan berpihak, meskipun tidak semuanya bisa diselesaikan tapi keputusan-keputusan penting bisa kita lakukan dengan idealisme yang kita bawa," tuturnya.
Karena itulah, Ganjar melamar generasi muda untuk terlibat dalam politik. Dia bahkan mengajak anak muda untuk berkolaborasi dalam upaya membangun Indonesia menjadi lebih baik.
"Jangan biarkan (negara) jalan sendiri. Kita mesti berpartisipasi," tandas Ganjar.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait