Talkshow berlangsung sangat hangat. Para siswa nampak senang mengikuti kisah GKR Mangkubumi tentang kehidupan keraton. Mereka memakai baju adat daerah beragam. Dari Sabang sampai Merauke.
Mereka tertarik mengikuti kisah-kisah Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawana Langgeng ing Mataram. Nama lengkap GKR Mangkubumi.
Istri dari Pangeran Wironegoro tersebut pernah menimba ilmu di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta sebelum akhirnya pindah sekolah ke Singapore di International School of Singapore.
Setelah Lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan di beberapa college di California, sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Griffith University Brisbane, Queensland, Australia. Jajaran 50 universitas terbaik di dunia berdasarkan QS World University Rankings.
Berbekal pendidikan tinggi, GKR Mangkubumi telah berpengalaman sebagai ketua dalam berbagai organisasi kemasyarakatan sejak tahun 2002 hingga saat ini. Beberapa di antaranya masih aktif.
Selain itu, putri raja ini memiliki jiwa sosial tinggi dan menginspirasi banyak orang. GKR Mangkubumi pernah menjabat sebagai Ketua Karang Taruna DIY selama 10 tahun (2002-2012). Dia juga dikenal aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kepemudaan.
Antara lain bekerjasama dengan BKKBN dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja. GKR Mangkubumi bahkan pernah mengajukan proposal branding Yogyakarta sebagai provinsi cyber pertama dan mengajukkan pada The Education World Forum 2012 di Gedung The Queen Elizabeth II Conference Center London, Inggris.
Jiwa sosial GKR Mangkubumi juga terlihat ketika memperjuangkan dan memberdayakan wanita-wanita di desa sehingga ia menerima gelar 'Sunsilk Unbreakable Woman' atau 'Wanita Tak Terpatahkan pada 2007 karena tak pernah berhenti memberikan semangat dan menginspirasi perempuan Indonesia.
Tahun 2013 ia meraih penghargaan Aditya Karya Mahatua Yodha Awards, serta tahun 2018 mendapatkan penghargaan Women Empowerment Awards di Singapura.
GKR Mangkubumi juga menerima gelar Doktor Honoris Causa dari salah satu kampus Amerika Serikat, Nothern Illinois University (NIU) untuk bidang humane letters atau sosial budaya pada Juni 2023 kemarin.
Gelar ini layak diberikan kepada GKR Mangkubumi karena memiliki peran signifikan dalam berbagai bidang. Mulai filantropi, pengelolaan pendidikan dan kebudayaan, pelestarian lingkungan, kepemudaan hingga pemberdayaan perempuan dalam pembangunan.
Selain kegiatan pemberdayaan, GKR Mangkubumi aktif menyelamatkan satwa yang hampir punah seperti orang utan dan Elang Jawa. Ia adalah Pembina Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta dan bergabung dalam Pusat Penyelamatan Satwa Jogya (PPSJ) Kulonprogo dan pernah bekerjasama dengan lembaga sosial dan media dari Luxembourg.
Sedangkan dalam berbagai organisasi, GKR Mangkubumi aktif menempati posisi berpengaruh. Menjadi ketua dan wakil ketua belasan organisasi.
Beberapa di antaranya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) DIY, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia DIY, Asosiasi Masyarakat Persuteraan Alam Liar Indonesia dan DPD KNPI DIY, Ketua KADIN DIY, Ketua Pembina Yayasan Royal Silk dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) masa bakti 2020-2025. Periode ini merupakan kali kedua bagi GKR Mangkubumi memimpin Kwarda Pramuka DIY.
Atas latar belakang mengagumkan itu, PT Multisarana Intan Eduka (MSIE) Tbk bersama IPH Schools sengaja menginisiasi acara bertemakan budaya dengan menghadirkan Dr. (H.C.) GKR Mangkubumi langsung berinteraksi dengan para siswa-siswi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait