Tahun 2022, Wali Kota Mojokerto Bangun Waduk untuk Pengendalian Air Hujan

Trisna Eka Adhitya
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari akan mulai membangun tempat penampungan air atau waduk untuk menanggulangi persoalan tingginya curah hujan

MOJOKERTO, iNews.id - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari akan mulai membangun tempat penampungan air atau waduk untuk menanggulangi persoalan tingginya curah hujan di Kota Mojokerto. Tahun 2022 diperkirakan menjadi awal proses pembangunan waduk akan segera dilaksanakan.

"Insya Allah tahun 2022 ini kita bangun satu persatu kolamnya. Prioritas tersebut tentu melalui hasil kajian," jelasnya saat menghadiri acara Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) di Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Selasa (25/1/2022).

Pembangunan infrastruktur ini kata Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari akan dilakukan secara berkelanjutan. Rencananya akan ada empat waduk yang dikhususkan menampung air hujan agar tidak sampai menjadi banjir.

"Sehingga setiap sasaran yang dibangun dan dikerjakan drainasenya itu mengacu pada rekomendasi dari kajian. Termasuk yang paling utama dalam rangka pengendalian banjir pemkot harus membangun empat kolam atau waduk atau embung," kata Ning Ita.

Keseriusan Ning Ita dalam mengatasi bencana juga dapat dilihat dari kerjasama antara Pemkot Mojokerto dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) yang telah memberikan hasil kajian terhadap penanggulangan bencana banjir di Kota Monkerto.

"Dalam lima tahun kita tetap mengupayakan bagaimana drainase yang ada di Kota Mojokerto ini sesuai dengan hasil kajian yang telah dibuat oleh ITS. Itu bisa kita laksanakan rekomendasinya dalam rangka mengendalikan air yang ada di Kota Mojokerto," ujarnya.

Selain waduk, Ning Ita juga telah menyiapkan berbagai infrastruktur pengendalian banjir. Menurut dia dalam mengatasi banjir tidak bisa dilakukan secara parsial atau terpisah. Melainkan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. "Karena sifat air itu mengalir," tegasnya.

Sehingga Pemkot Mojokerto akan menyelesaikan permasalahan ini secara komperhensif dan berkesinambungan di tingkat daerah. "Begitu pun dengan wilayah kabupaten harus ada kajian yang komperhensif," pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network