Pentingnya membangun nalar berpikir kritis bagi siswa perempuan dalam melihat pengalaman mereka sebagai perempuan sangatlah penting. Bukan saja karena siswa remaja perempuan akan mampu memilah dan memilih informasi yang diperoleh, namun juga penting bagi siswa perempuan dalam melihat dan menempatkan tubuh dan organ reproduksi mereka secara terhormat dan bertanggung jawab.
“Topik menstruasi perlu terus diangkat untuk membuka akses pengetahuan yang tepat tentang menstruasi. Dalam kegiatan ini terlihat jelas bagaimana narasi dalam buku Menstrupedia yang kami susun memiliki urgensi bagi pemenuhan kebutuhan strategis kesehatan reproduksi remaja perempuan” tutur Iklilah, Dosen Program Studi Kajian Gender SKSG Universitas Indonesia, ketua tim pengabdi masyarakat SKSG UI.
Qatrun Nada, mahasiswa magister dari program studi Kajian Gender yang turut bersama melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini menegaskan bahwa “Sosialisasi mengenai pendidikan kesehatan reproduksi terhadap remaja perempuan harus jadi perhatian seluruh elemen masyarakat, terutama lembaga pendidikan. Para siswi SMP harus didorong untuk percaya diri dalam menghadapi fase perkembangannya dan mampu membuka diri terkait menstruasi“.
Kepala Sekolah SMPN 1 Tutur, Bambang Joko Wiyono, M.Pd mendukung kegiatan ini dan menyambut sangat baik atas kolaborasi pengetahuan yang dilakukan SKSG Universitas Indonesia. “Ini adalah kesempatan emas bagi kalian mendapatkan ilmu dari UI dan jangan takut untuk bertanya“ pesannya dalam pengarahan kegiatan saat membuka acara. Lebih lanjut, Bambang mengakui pentingnya mengubah pandangan siswa SMP dari mitos-mitos yang masih bertebaran, terutama di daerah yang masih kental dipengaruhi praktik budaya yang bias gender.
Kegiatan yang juga berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan ini disambut baik oleh para siswi utusan 7 SMP dari Kecamatan Tutur. Terlihat dari senyum sumringah mereka yang penuh semangat mencurahkan hatinya saat mengalami menstruasi kepada Tim SKSG UI.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait