JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Tak banyak yang tahu, Indonesia pernah menjadi salah satu pengekspor garam terbaik di dunia pada masa kerajaan. Kejayaan itu kini dihidupkan kembali melalui sebuah buku inspiratif berjudul “Menyusuri Jejak Emas Putih”, karya Prof. Misri Gozan, M.Tech., IPM, dosen dari Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI).
Buku ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan perjalanan panjang dalam menelusuri jejak industri garam Nusantara, komoditas yang dulu disebut sebagai “Emas Putih” karena nilainya yang tinggi dan perannya yang vital dalam kehidupan manusia.
Prof. Misri menghabiskan waktu dua tahun untuk menulis buku ini. Sejak Agustus 2023, ia bersama timnya melakukan riset lintas benua, menelusuri empat negara di Eropa demi menggali sejarah dan teknologi di balik kejayaan garam dunia. “Penulisan buku ini bukan hal yang mudah,” kenang Prof. Misri.
“Kami sempat menghadapi kendala bahasa saat berdialog dengan para petani garam di Prancis, Spanyol, dan Polandia. Tapi berkat dukungan penuh dari PT Sumatraco Langgeng Makmur, semua tantangan itu bisa kami lalui.” Lanjutnya.
Prof. Misri Gozan, M.Tech., IPM, dosen dari Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) yang menulis buku kejayaan garam nusantara. Foto iNewsSurabaya/madon
Perusahaan garam nasional PT Sumatraco Langgeng Makmur tak hanya mendukung perjalanan riset di Eropa, tetapi juga memberikan bantuan pendampingan hingga proses penerbitan buku di Indonesia.
“Sumatraco bukan hanya hadir dalam pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra yang berkomitmen untuk kemajuan riset dalam negeri,” ujar Prof. Misri dengan penuh rasa syukur.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
