SURABAYA, iNews.id - Sonya Rachmawati, seorang pengusaha muda bertalenta pecinta fashion, dan hobby kuliner, menghimbau kepada semua sahabat wanita di Indonesia, terutama para pengusaha agar waspada akan penipuan melalui Media Sosial (Medsos) yang berdampak kerugian ratusan juta hingga total miliaran rupiah.
Sonya Rachmawati mengungkapkan, dirinya memiliki komunitas sosialita yang berisi para pengusaha dan pejabat. Selain itu juga ada para istri pejabat atau pengusaha.
Setiap satu bulan sekali, mereka selalu bertemu, entah itu arisan, entah untuk melihat fashion, ataupun bisnis lainnya.
"Nah, dari komunitas kami ini ada beberapa pengusaha ini bercerita tentang mereka yang ditipu oleh seseorang yang menggunakan akun palsu. Hingga harus rugi ratusan juta rupiah untuk mendanai pria palsu dibalik akun FB, IG dan Linked in tersebut," jelasnya.
Awalnya, pelaku akan mengajak berkenalan melalui DM (dirrect message) dengan nama dan akun palsu yang digunakan.
Pelaku mengaku duda anak satu dan bekerja di pertambangan minyak lepas pantai Papua.
Setelah itu, pelaku meminta nomor WA, dan selanjutnuya melakukan komunikasi lewat pesan singkat watshap dengan menyatakan serius ingin menikahi calon korban.
Dengan sikapnya yang penuh perhatian, mulai pagi, siang, sore dan malam, secara maraton ternyata mampu membuat para calon korban jatuh cinta walau belum pernah berjumpa.
Untuk memuluskan aksinya, pelaku juga mengiming-imingi gaji miliaran yang dimiliki.
Namun dideposito selama kontrak kerja dan atas dalih peraturan perusahaan, deposito gaji tersebut tidak boleh diambil sampai dengan masa kontrak kerja berakhir.
"Maka dengan dalih itulah pelaku meminjam dan meminta uang kepada korban untuk alasan mengurus cuti menikahi korban sesuai janji pelaku," ungkap Sonya.
Dana tersebut, lanjutnya, akan digunakan untuk menyewa helikopter atau kapal untuk perjalanan ke darat yang tentunya tidak sedikit.
Dengan dijanjikan uang tersebut akan diganti apabila depostio telah dicairkan.
"Dari sinilah korban mulai mentransfer uang, bahkan rela memberikan identitas KTP dan nomor rekening korban dengan alasan syarat lampiran untuk sebagai data calon istri," jelasnya.
Sonya mengatakan, jika ada korban yang menolak mentransfer, maka pelaku mengancam akan menyebarkan foto sexy/video call sexy (vcs) mereka ke medsos, sehingga korban diperas oleh pelaku.
Photo curian yang digunakan pelaku diketahui adalah milik Khairul Amri, yang merupakan seorang pekerja migas asal Malaysia.
Hal tersebut didapat dari video klarifikasi Khairul Amri yang sudah di publish di instagram @feydown_official relawan scamers.
Photo tersebut ternyata telah digunakan banyak komplotan pelaku sejak tahun 2019.
Sampai berita ini diterbitkan, masih saja bermunculan akun-akun baru palsu yang memakai photo Khairul Amri, baik di FB, IG maupun Linked in, bahkan di situs dating.
Melalui video klarifikasi Khairul Amri warga Malaysia menjelaskan, jika fotonya sudah di curi orang untuk melakukan sejumlah penipuan.
"Saking banyaknya yang report atas penggunaan pemalsuan akun saya, akun real saya akhirnya ditakedown, dan saya tidak lagi memiliki IG dan FB. Karena nama saya sudah dicemarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dan sayapun telah melaporkan kejadian ini di Kepolisian Diraja Malaysia. Jadi untuk semua perempuan waspadalah dan bijaklah dalam bermedia sosial, jangan mudah terpikat hanya dengan foto profil seseorang," Jelasnya Terkait kasus yang merebak Kasubdit Siber Polda Jatim AKBP Wildan Albert menghimbau kepada para wanita dimanapun berada. Jangan tergoda oleh janji orang tidak dikenal. Selain itu jangan mengangkat percakapan Video Call tanpa kita kenal. Agar terhindar dari kejahatan Siber di dunia maya," tandasnya. Jika ada keluhan dari penipuan ini, kirim ke IG antiscammerindo atau @relawanrscwsc atau @komunitasrscwsc atau Feydown_official.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait