SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mitra Bukalapak, penyedia platform online-to-offline (O2O) milik Bukalapak, memperkenalkan Mitra Mentorship Program sebagai wujud komitmen mendukung perkembangan bisnis warung di Jawa Timur.
Program pendampingan secara daring ini berlangsung dari 18 Oktober hingga 10 November 2023 dengan partisipasi dari 50 Mitra asal Surabaya, Gresik, Kediri, Lamongan, Malang, dan Blitar.
Mitra Mentorship Program dirancang untuk mendorong para pemilik warung dan agen individu yang tergabung di Mitra Bukalapak terus berinovasi dan bertransformasi, serta mengatasi berbagai tantangan pengembangan bisnis.
Melalui program ini, para Mitra Bukalapak juga bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan mereka bersaing dengan ritel modern, hingga dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan.
Mitra Mentorship Program mengadopsi pendekatan “Dari Mitra, Untuk Mitra” guna memperkaya pengetahuan serta mengasah kemampuan berbisnis para Mitra Bukalapak.
Dengan sistem mentor dan mentee, Mitra berpengalaman seperti Achmad Khuzaini atau yang akrab disapa Jay, berperan sebagai mentor yang aktif memberikan pendampingan berupa masukan dan tips bisnis bagi para pemilik warung lainnya secara intensif melalui forum online.
Para mentee dalam program ini berkesempatan untuk mendapatkan edukasi dari mentor terkait pengelolaan bisnis warung, mulai dari cara mewujudkan warung yang bersih, rapi, dan canggih, hingga bagaimana memasarkan barang jualan agar keuntungan meningkat.
Di akhir program, seluruh mentee diajak menjalankan misi untuk mentransformasi warungnya masing-masing dari segi tampilan, sistem pelayanan, dan lain-lain. Hasil dari transformasi ini harus ditampilkan melalui foto yang dikirimkan ke tim Mitra Bukalapak.
Untuk program di Jawa Timur ini, Liya Wahyuningsih asal Malang, terpilih sebagai mentee dengan transformasi terbaik sehingga berhak mendapatkan hadiah smartphone untuk menunjang bisnis dan transformasi warungnya.
VP Mitra Operations & Commerce, Becquini Akbar, mengatakan pendekatan dari mitra untuk mitra seperti ini lahir dari pemahaman bahwa pemilik warung dapat belajar lebih efektif ketika diajak berbagi pengalaman dan tips oleh sesama mereka.
Metode ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih terhubung, di mana para pemilik warung dapat berbagi cerita tentang tantangan yang sama dalam berbisnis dan membagikan solusi nyata.
"Ini adalah langkah kami dalam mendukung kesetaraan dan memberikan peluang yang adil bagi pelaku bisnis mikro, khususnya pemilik warung di Indonesia untuk bertumbuh secara berkelanjutan," ungkapnya.
Kisah Transformatif Mitra
Pemilihan Jay sebagai mentor didorong oleh keinginan Mitra Bukalapak untuk menginspirasi para pemilik warung lainnya dalam meraih kesuksesan seperti Jay. Mitra Bukalapak asal Surabaya ini berhasil mentransformasi warungnya yang dulunya terdiri dari 1 etalase hingga kini tampak seperti minimarket.
Awalnya, Jay bekerja sebagai pegawai minimarket sebelum memutuskan untuk berhenti demi mewujudkan impian memiliki usaha sendiri.
Meski memulai dengan modal yang terbatas, setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak, variasi produk di warungnya meningkat dan pelanggan yang datang semakin melonjak. Pendapatan dari bisnisnya, Zaini Mart, melesat hingga mencapai 200 juta rupiah setiap bulan.
Jay memiliki tekad untuk mengajak pemilik warung lain agar lebih kreatif dalam memaksimalkan potensi warung mereka. Ia ingin berbagi kiat sederhana untuk meningkatkan tampilan produk dan tata letak, serta menciptakan program promosi dan program loyalitas yang dapat menarik lebih banyak pelanggan.
"Banyak pemilik warung masih terjebak dalam pola pikir konvensional, di mana produk ditempatkan secara asal-asalan, tidak dikelompokkan, tidak diberi label, dan ditata dengan kurang rapi. Padahal, setiap sudut warung memiliki potensi untuk meningkatkan penjualan. Mereka bisa memikat pelanggan dengan tampilan yang menarik dan tata letak yang baik," ungkap Jay.
Sementara itu, mentee terpilih, Liya mengaku turut mengalami transformasi signifikan karena berhasil mengembangkan usaha dari satu meja di teras rumah jadi warung tetap, setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak di tahun 2019.
“Lewat Mitra Mentorship Program ini, saya juga dapat mengeksplorasi lebih banyak pengetahuan terkait penataan etalase dan rak, penampilan produk, hingga strategi promosi yang membuat warung saya jadi lebih menarik dan efektif dalam menarik pelanggan. Sejak bergabung dengan Mitra Bukalapak, pendapatan saya mengalami peningkatan hingga 10x lipat dan saya percaya, program ini bisa membawa keuntungan warung yang lebih baik lagi untuk saya dan keluarga,” ujar Liya.
Mitra Bukalapak terus berkomitmen memberdayakan para pemilik warung lewat edukasi di Komunitas Juwara, komunitas pemilik warung terbesar di Indonesia. Komunitas ini memiliki lebih dari 137.000 anggota yang tersebar di 50 kabupaten/kota.
Perlu diketahui, Mitra Bukalapak adalah sebuah anak perusahaan dari perusahaan teknologi Indonesia, Bukalapak (“IDX:BUKA”), berfokus pada pengembangan warung tech untuk memberdayakan pedagang kecil dan UMKM di Indonesia dengan teknologi.
Didirikan pada tahun 2017, Mitra Bukalapak kini melayani lebih dari 17,9 juta warung, kios pulsa, dan bisnis mikro dan kecil lainnya di seluruh Indonesia.
Sebagai pemimpin pasar di sektor online-to-offline (O2O), Mitra Bukalapak memenuhi kebutuhan digital pemilik bisnis dengan menyediakan akses ke berbagai produk fisik, virtual, dan keuangan.
Platform ini juga menyederhanakan rantai pasokan dan menyederhanakan berbagai lapisan proses logistik sehingga operasi bisnis berjalan lebih efektif dan mengalami pertumbuhan yang lebih baik.
Melalui inovasi teknologi dan kegiatan berbasis komunitas, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait