Sesepuh Desa terlihat memecah batok buah kelapa serta tidak lama kemudian sepasang kucing tersebut dilepas dalam sumber mata air tersebut. Ritual itu dilanjutkan dengan menyiramkan air ke sekitar mata air dan ratusan warga yang datang di ritual mantu kucing tersebut.
Setelah kedua kucing itu dilepas, seorang warga menyiramkan minuman dawet di sekitar sumber mata air Umbul Sari agar air hujan segera turun dan masyarakat petani bisa bercocok tanam.
"Ritual Mantu Kucing ini dilakukan secara rutin turun - temurun sejak tahun 1930, ketika itu Desa kami mengalami kemarau panjang. Pada saat itu, Kepala Desa Grajagan mendapat wangsit atau suara gaib, agar masyarakat mengadakan ritual mantu kucing dan menggelar tarian tradisional jaranan," ucap Supriyono.
"Setelah diadakan ritual mantu kucing serta tarian jaranan, daerah tersebut hujan dan kemarau panjang berakhir," terangnya.
Dengan hal tersebut, ritual mantu kucing terus dilestarikan hingga sekarang. Tujuan dari ritual mantu kucing ini berdoa kepada sang pencipta agar hujan segera turun.
"Msyarakat Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi mayoritas merupakan petani dan setelah mantu kucing ini hujan turun maka masyarakat dapat bercocok tanam dan mendapatkan hasil yang melimpah," bebernya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait