Kemudian penetapan wayang tersebut kembali masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO per tanggal 4 November 2008 di Istanbul Turki.
Menurut Khofifah, pengakuan UNESCO pada Wayang menjadi prestasi membanggakan bagi Indonesia. Hal ini juga menempatkan wayang pada posisi yang tepat sebagai alat yang kuat untuk mempromosikan, melestarikan dan memahami warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
"Dalam Rangkaian Hari Jadi Ke- 78 Jatim saya meminta kepada kawan-kawan di Pemprov Jatim ayo menggelar wayangan di lima titik di Jatim. Bukan tanpa alasan, ini sebagai upaya pelestarian wayang yang sudah diakui UNESCO agar makin intensif dan bisa menginspirasi dan mendidik generasi mendatang," ungkapnya.
Khofifah menambahkan, banyak sekali filosofi kehidupan yang bisa dinarasikan melalui wayang. Dan seni dalam pewayangan ini tidak mudah ditirukan oleh teatrikal dan drama karena ceritanya yang panjang dan sarat nilai nilai filosofis baik kesejarahan, kehidupan maupun perjuangan.
"Wayang menjadi ikon budaya yang mendunia dan menjadi pintu gerbang untuk memahami lebih dalam tentang budaya Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur agar terus menjaga kedamaian, ketenteraman, persatuan dan persaudaraan jelang Pemilu Februari 2024.
Ia menegaskan, siapapun pemimpin Indonesia hasil Pemilu terpilih nantinya merupakan kader terbaik bangsa yang mampu menjaga negara agar tetap tentram dan damai. Ini penting, karena seperti yang sedang dialami Palestina tidak ada kedamaian dan ketenangan, maka harta pun tidak ada harganya.
"Maka dari itu jaga persaudaraan dan persatuan saat Pemilu. Sanggup nggeh (sanggup ya),"? ajak Gubernur Khofifah yang langsung dijawab dengan antusias oleh masyarakat yang hadir.
"Dan semoga seluruh masyarakat Ponorogo selalu diparingi kesejahteraan,kebahagiaan, kebarokahan dan kesehatan," pungkasnya.
Wejangan wejangan yang disampaikan Khofifah ini pun ditanggapi Cak Kirun. Ia mengatakan, perhatian Khofifah terhadap seni wayang dilandasi pada Pancasila dan agama. Sehingga upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terus terjaga.
"Beliau mengamati dan menaruh perhatian terhadap wayang maka diibaratkan seperti tokoh perwayangan Kunti Tali Broto yang mana mengayomi masyarakat Jatim berdasarkan asas Pancasila," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait