Istri Wali Kota Probolinggo ini mengajak semua peserta untuk bersama-sama turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah usia lima tahun. Balita yang mengalami stunting memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan rata-rata balita seumur mereka.
“Stunting pada balita adalah masalah gizi kronis yang diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu atau remaja, gizi selama kehamilan, kesehatan bayi, dan asupan gizi yang kurang. Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki postur tubuh yang lebih kecil,” jelas Aminah.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidina dan Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati bersama-sama memenuhi target penurunan stunting. Foto iNewsSurabaya/ist
Aminah, yang juga merupakan ibu dari empat anak, menambahkan bahwa balita yang mengalami stunting akan menghadapi kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal di masa depan. Hal ini dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia di generasi mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, sesuai data angka stunting di kota, target penurunan nasional tahun 2023 sebesar 14 persen.
"Kami yakin tahun ini bisa menurun sesuai harapan pemerintah pusat, 14 persen," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait