Nicolas Valentino Fonda, mahasiswa semester 6 Fakultas Psikologi Ubaya pun mengaku bernostalgia dengan kehadiran boardgame ini.
Pasalnya, board game ini mengingatkan ia akan kakeknya yang dulu pernah mengajarkan game ini kepadanya. “Pernah belajar 10 tahun lalu, jadi teringat lagi,” terang Fonda, panggilan akrabnya.
Ia pun mensyukuri kehadiran game ini pada Festival Kampung Tionghoa 2022, pasalnya game Tionghoa yang paling populer adalah mahjong.
“Game seperti Xianqi ini jarang ditemui selain tempat seperti vihara-vihara,” jelas Fonda.
Ia pun jarang menemui anak seusianya yang bisa bermain game ini. Umumnya game ini dimainkan oleh orang-orang berusia lanjut di Klenteng ataupun Vihara. Baginya, game ini melatih pengambilan keputusan dan pengambilan risiko.
Fonda pun berharap bahwa banyak anak-anak jaman now yang mempelajari Xianqi. Karena baginya generasi sekarang masih cenderung bersifat instan, misalnya dalam hal finansial.
“Ingin cepat kaya,” terangnya. Ia pun merasakan ketika ia mempelajari game ini, ia jadi dapat berpikir dalam jangka yang lebih panjang.
“Belajar mengetahui why factor dari setiap pemilihan keputusan, dan tidak instan. Poinnya disitu,” tutupnya di akhir kegiatan Festival Kampung Tionghoa 2022.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait