Selain itu pada Festival Kampung Tionghoa 2022 ini juga terdapat dua permainan tradisional Tionghoa yang mengedepankan strategi dan melatih decision making, yakni: Luzhanqi dan Xianqi.
1. Luzhanqi
Luzhanqi yang juga diterjemahkan sebagai Catur Peperangan Darat (terjemahan: “Land Battle Chess”) adalah permainan board game untuk dua orang.
Dalam permainan Luzhanqi, setiap pemain memiliki 25 bidak dengan beberapa jabatan masing-masing, dengan terjemahan serupa di Indonesia seperti Panglima tertinggi, Jenderal, Mayor Jenderal, Brigadir Jenderal, Kolonel, Mayor, Kapten, Letnan, hingga ranjau dan sebagainya.
Permainan ini pun dibuat semakin kompleks dengan adanya beberapa medan yang ada di papan permainan, seperti: Gunung (yang tidak boleh dilewati lebih dari dua jarak) ataupun Tempat Perkemahan (yang berarti bidak dalam posisi tersebut tidak bisa diserang), dan banyak tempat lainnya. Medan-medan ini diberi simbol yang berbeda di papan.
Permainan ini cukup unik karena oposisi tidak benar-benar mengetahui posisi bidak lawan karena nature bentuk permainan ini yang sifatnya tertutup.
Bidak hanya menghadap pada pemain, sementara para pemain tidak mengetahui nama bidak lawan—sehingga permainan ini setingkat lebih kompleks dibanding dengan catur.
Selain harus memikirkan strategi, ia juga harus mengingat jenis bidak lawan pada satu tempat tertentu.
2. Xianqi
Xiangqi atau dikenal dalam bahasa inggris sebagai “Elephant chess” atau catur gajah juga dimainkan oleh dua orang.
Seringkali diserupakan dengan shogi dan sejenisnya, catur ini pun terkenal di Vietnam dan Singapura.
Catur ini merepresentasikan pertarungan antara dua pasukan, dengan tujuan utama untuk mengambil bidak Jenderal lawan (setara Raja pada catur).
Bidak pun bermacam-macam, ada Meriam dengan cara gerak yang bisa menyerang lurus (seperti Benteng pada catur), serta beberapa lainnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait