MALANG, iNewsSurabaya.id - Menyambut momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Telkomsel menggelar program filantropi ‘Sambungkan Senyuman’. Program ini sebagai upaya penciptaan dampak sosial dalam proses bisnis berkelanjutan yang mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Manager Corporate Corporate Communications Jawa Bali Telkomsel Erwin Kusumawan mengatakan, melalui aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan, Telkomsel konsisten menjalankan aksi berbagi manfaat. "Salah satunya dengan menghadirkan pengobatan gratis bagi masyarakat dan pemberian nutrisi bagi bayi dan balita,” katanya, Senin (18/12/2023).
Dia menambahkan, kegiatan ini berlangsung di Gereja GSJA Kasih Karunia Wirotaman, Ampelgading, Kabupaten Malang pada Sabtu (16/12/2023). Program pengobatan gratis yang menyasar 50 masyarakat pra sejahtera ini merupakan program bantuan kesehatan yang diberikan bagi masyarakat prasejahtera berupa preventif, promotif, dan kuratif untuk memudahkan akses masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan.
“Selain itu, program pemberian nutrisi bagi bayi dan balita bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak pada periode masa keemasan terutama yang berusia sampai 1.000 hari. Program yang ditujukan kepada 250 bayi dan balita ini juga bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia,” tambah Erwin.
Pendeta Gereja GSJA Kasih Karunia Wirotaman Mathius Susanto menyampaikan terima kasih pada Telkomsel yang sudah peduli dengan masyarakat di Desa Wirotaman ini. "Semoga Telkomsel tetap diberkati oleh Tuhan dan selalu maju," katanya.
Selain kedua kegiatan tersebut, Telkomsel juga melakukan pendistribusian bantuan dana untuk Yayasan, Panti Asuhan, Gereja, dan Sekolah Luar Biasa (SLB), bantuan dana usaha bagi UMKM, bantuan dana pendidikan untuk siswa dan mahasiswa. Lalu membagikan paket sembako bagi masyarakat dhuafa, hingga bersih-bersih gereja dan rumah ibadah bersama karyawan di seluruh penjuru Indonesia.
Sementara itu selama Nataru, Di wilayah Jawa Timur, Telkomsel melakukan optimalisasi khususnya di 51 Point of Interest (POI) yang terdiri area residensial, transit transportasi (bandara, pelabuhan, stasiun), spesial (mal, alun-alun, pusat keramaian), rute mudik (jalur mudik, rest area, SPBU), dan gereja/rumah ibadah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait