SAMPANG, iNewsSurabaya.id - Tragedi penganiayaan satu keluarga di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, mencapai babak baru. Pelaku kejam berinisial H (30), warga setempat, berhasil ditangkap petugas kepolisian di rumahnya Pada Jum'at (12/1/2023) setelah peristiwa tragis tersebut.
Menariknya, pelaku H rupanya masih memiliki ikatan keluarga yang erat dengan para korban. Sebuah fakta yang mengguncangkan, karena korban dan pelaku tidak hanya tetangga, melainkan juga memiliki hubungan keponakan dan tinggal dalam satu halaman rumah.
Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto, menyampaikan bahwa tragedi ini menggambarkan betapa dekatnya hubungan yang tercabik dalam satu keluarga. Rinciannya mengungkapkan ikatan keluarga yang rumit, menjadikan kejadian ini bukan sekadar insiden kekerasan, tetapi juga potret tragis dari hubungan kekeluargaan yang retak.
"Korban dengan pelaku masih keponakan bahkan tinggal di satu halaman rumah," kata Sujianto.
Menurut Sujianto petugas berhasil mengaman barang bukti Senjata tajam (Sajam) jenis pisau dapur yang di gunakan pelaku untuk melukai korban.
"Pelaku menggunakan pisau dapur untuk melukai tubuh korban. " Ungkapnya
Saat ini pelaku sudah diamanakan di Mapolres Sampang dan sedang proses pemeriksaan lebih lanjut.
Akibat perbuatan nya pelaku disangkakan pasal 340 KUPH dengan ancaman 20 Tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, Satu Keluarga Warga Desa Pandan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, Madura jadi korban penganiayaan di sebuah Mosolla. Jum'at (12/1/2024) sekitar 03.00 Wib dini hari.
Satu dari dua korban meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam dan mengalami luka yang cukup parah dibagian tubuhnya.
Diketahui korban bernama Saudi (48) , Mudirah (43) dan LK (13) ketiganya merupakan warga Desa Pandan Sampang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
