BOYOLALI, iNewsSurabaya.id - Kiai Kampung Boyolali optimis Pilpres 2024 berjalan satu putaran. Hal ini ditegaskan oleh Koordinator Ulama Kampung Rejo Semut Ireng Jateng, Kiai Abdul Rohman Yahyan, usai ikrar pemenangan dan doa bersama di Boyolali, Jawa Tengah.
Doa bersama yang digelar pada Kamis (24/1/2024) tersebut sebagai munajat agar capres dan cawapres yang diusungnya dalam kontestasi Pilpres 2024 menang satu putaran.
"Alhamdulillah kami bersama komunitas ulama kampung bersama-sama menyatukan niat, pemahaman, gerakan untuk mengikuti memenangkan pasangan nomor dua Prabowo-Gibran," jelasnya.
Konsolidasi dan penguatan simpatisan yang diselingi doa bersama ini diikuti 500 Kiai dari pesantren, madrasah maupun Kiai kampung se Kabupaten Boyolali.
Dukungan ini berdasarkan perintah Kiai. Sesuai background santri yang selalu mengikuti Kiai.
"Para guru-guru kami sudah berikhtiar, kemudian ulama sepuh sudah ikhatiar, istikharah memilih paslon nomor dua, kami sebagai santri, sebagai murid mengikutinya," ujarnya.
Selain itu, juga karena program -program Presiden Jokowi harus diteruskan. Para ulama kampung sepakat, bahwa pasangan nomor dua mampu meneruskan program tersebut.
Salah satunya, program dana abadi pesantren. Program itu mampu mensejahterakan para ulama dan guru ngaji ditingkat bawah.
"Lewat dana abadi pesantren ini, mereka bisa semakin sejahtera dan berkhidmat mengabdikan diri untuk negeri ini semakin semangat. Kami ingin program yang sudah berjalan ini memang bisa meneruskan. Karena yang paling tepat (Bisa meneruskan) dan punya komitmen komitmrn kuat adalah Prabowo-Gibran," tegasnya.
Dia menilai, Capres yang saat ini menjabat sebagai Menhan memiliki segudang pengalaman dalam segala hal. Terutama tentang keamanan Negara serta memiliki karir militer dan politik dengan jabatan strategis sebagai Kemenhan. Keberhasilan dalam menjalankan tugas sebagai menteri pertahanan telah diakui oleh dunia.
Lalu, kemunculan Gibran dalam pentas politik sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto merepresentasikan anak muda. Tentu hal ini menjadi magnet kuat bagi generasi milenial dan gen Z.
Karena sterotip anak muda kerap diidentikkan sebagai apolitis dan acuh terhadap urusan politik. Putra sulung Jokowi dinilai mampu membuktikan peran anak muda sebagai pemimpin.
Hal itu buktikan dengan keberhasilanya membawa Kota Solo menjadi kota toleransi. Selain itu, Gibran menjadi sosok yang mewakili 60 persen generasi milenial dan gen Z.
Pasangan itu membawa program dana abadi pesantren sebagai program unggulan. Paslon dua dinilai tak melupakan sejarah kontribusi pesantren untuk kemajuan bangsa.
"Kami bertekad untuk memenangkan pilpres satu putaran di Boyolali dan Jawa Tengah," tutupnya
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait