Dijelaskan Heru, pihaknya selama ini memang mengalami kendala untuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota dalam rangka mendongkrak produksi perkebunan. Salah satunya adalah karena masih terbatasnya tenaga yang menangani perkebunan.
“Pada saat sinkronisasi kita cocokkan, antara produksi tembakau, kopi, coklat cengkeh ini menjadi sebuat kesatuan di Jatim. Kita tidak bisa bekerja sendiri karena butuh bantuan petani dan dinas di kabupaten/kota untuk mengembangkan perkebunan di Jatim,” tegasnya.
Heru menambahkan, pihaknya juga memberikan berbagai macam bantuan kepada para petani di Jawa Timur agar hasil tanaman perkebunan mereka meningkat. Diantaranya bantuan alat pertanian, pupuk, benih dan pengolahan pasca panen.
“Tahun 2024 ini ada beberapa kabupaten yang akan kita support dengan bantuan kita baik berupa pupuk benih sama alat, ada beberapa alat yang kita bantukan. Ada kegiatan untuk penambahan dan rehabilitasi tanaman tidak produksi bagus kita remajakan, kemudian pasca panen kita bantu penanganan di kopi dan kakao,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait