Jikalaupun ada stok minyak, Saroni harus membeli dengan harga Rp 18.500. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran hanya Rp 14.000. Jika dipaksakan, maka rugi besar.
BACA JUGA:
Gak Mau Rugi, Pengusaha Minyak Goreng Tutup dan Rumahkan Pegawai
"Hitung saja. Produsen belum buka harga baru. Masih pakai 18,500. Lalu kami harus jual Rp 14.000 per-liternya. Lalu kami nambal kerugian dari 4.500-5000 itu dari mana?," terangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait