Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Al Khidmah Mohammad Uripan menambahkan, pelaksanaan Haul Akbar digelar bersamaan dengan hari tenang menjelang pesta demokrasi. Sehingga mengundang kekhawatiran sebagian pihak bahwa acara ini akan dipolitisasi untuk kepentingan Pemilu 2024.
Ia memastikan bahwa jamaah Al Khidmah dan semua kegiatannya tidak pernah digiring dukung mendukung partai politik maupun calon presiden tertentu.
"Kami tidak ada urusan dengan dukungan Capres-Cawapres," kata Uripan.
Untuk menghindari politisasi kata dia, pihaknya sengaja tidak mengundang pejabat pemerintah yang merepresentasikan sebagai anggota partai politik maupun pendukung Capres dan Cawapres.
Panitia dikatakannya, hanya mengundang Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya, serta sejumlah pimpinan organisasi keagamaan mulai dari pimpinan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah hingga Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait