SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Baru-baru ini, nama Sugimin Hidayatullah kembali mencuat ke permukaan, mengundang rasa penasaran di kalangan penggemar sepakbola. Ternyata, Sugimin adalah pesepakbola misterius asal Indonesia yang konon dibeli oleh raksasa Spanyol, Real Madrid.
Namun, cerita ini membawa kita kembali lebih dari satu dekade lalu, ketika pelatih Real Madrid legendaris, Jose Mourinho, mengunjungi Indonesia. Kehadiran Mourinho, pada saat itu, menjadi bahan spekulasi, terutama setelah pengamat sepakbola Indonesia, Pangeran Siahaan, mengaitkannya dengan keinginan klub untuk merekrut Sugimin Hidayatullah.
Meskipun banyak yang mempertanyakan kebenaran cerita ini, namun tweet kontroversial Pangeran Siahaan telah mengundang perbincangan sengit di dunia maya. Dikabarkan bahwa Real Madrid siap menggelontorkan 7 juta euro atau sekitar Rp118 miliar untuk mengontrak pemain yang akrab dipanggil El Piji ini.
Namun, misteri pun terus menggelayuti cerita ini. Sebagian orang mempertanyakan keberadaan seorang pesepakbola profesional Indonesia dengan nama Sugimin Hidayatullah. Sementara yang lain tetap skeptis, mengingat kurangnya bukti konkret tentang keberadaan dan karier sepakbola Sang Piji.
Meskipun demikian, cerita Sugimin Hidayatullah tetap menjadi misteri yang menarik, mengundang kita untuk menggali lebih dalam dan memahami perjalanan panjang sepakbola Indonesia dalam panggung internasional.
Sementara kubu yang percaya, menilai ada sosok Sugimin Hidayatullah di pelosok desa yang mungkin masuk pantauan Real Madrid. Lantas, siapa sih sosok Sugimin Hidayatullah sebenarnya?
Usut punya usut, Sugimin Hidayatullah hanyalah pesepakbola fiktif. Meski begitu, Pangeran Siahaan bukanlah sosok pertama yang mempopulerkan pemain fiktif di media sosial. Sebelumnya, jurnalis asal Irlandia juga membuat karakter fiktif bernama Masal Bugduv.
Jurnalis asal Irlandia itu membuat karakter fiktif karena kesal dengan biaya transfer pemain yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Semenjak Roman Abramovich mengakuisisi Chelsea pada musim panas 2003, harga pemain memang melonjak drastis.
Contohya terjadi saat ini. Pemain yang belum memiliki nama besar tiba-tiba dihargai begitu tinggi. Contoh terbarunya Antony yang dibeli Manchester United dari Ajax Amsterdam senilai 100 juta euro atau sekira Rp1,68 triliun. Musim ini saja, Antony hanya mencetak satu gol dan satu assist dari 25 pertandingan bersama Manchester United.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait