Lapas Kelas I Madiun Jadi Pionir Program Deradikalisasi, Tiga Warga Binaan Terorisme Kembali ke NKRI
MADIUN, iNewsSurabaya.id - Lapas Kelas I Madiun mencatat pencapaian penting dalam upaya deradikalisasi dengan berhasil membina tiga warga binaan kasus terorisme. Dalam sebuah upacara yang berlangsung di aula kunjungan lapas dan dipimpin oleh Kadek Anton, ketiga warga binaan tersebut yaitu BLC, HRD, dan RBM, menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kadiv Pemasyarakatan, Asep Sutandar, yang mewakili Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan keberhasilan pembinaan di Lapas Kelas I Madiun.
"Dengan ikrar setia ini, warga binaan menunjukkan kesiapan untuk mencintai NKRI, menjaga Pancasila, dan menghormati perbedaan sebagai bagian dari nilai-nilai bangsa," ungkap Asep.
Tindakan mereka sejalan dengan upaya Kanwil Kemenkumham Jatim dalam melaksanakan program deradikalisasi.
Dalam arahannya, Asep berharap warga binaan untuk terus berbuat baik, beradaptasi dengan lingkungan, dan aktif dalam kegiatan pembinaan. Mereka diingatkan untuk menjalani sisa pidana dengan semangat dan bertingkah laku sebagai hamba Allah SWT dengan iman dan taqwa.
Tak lupa, Asep mengapresiasi jajaran yang terlibat serta memberikan penghargaan kepada instansi terkait yang bersinergi dalam program deradikalisasi, termasuk BNPT, DENSUS 88 AMTI TEROR BIN, POLRI, TNI, serta Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun.
Tiga Warga Binaan Terorisme Kembali ke NKRI. Foto iNewsSurabaya/ist
Meski ikrar setia NKRI dianggap sebagai pencapaian, Kadiv Pemasyarakatan menegaskan bahwa ini bukan akhir dari proses deradikalisasi. Terdapat perjalanan panjang untuk menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif.
"Dalam pandangan ke depan, jajaran Lapas di Jawa Timur diberikan tugas untuk melibatkan warga binaan teroris lainnya dalam upaya pembinaan agar mereka bersedia sepenuh hati untuk kembali setia kepada NKRI," tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait