SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sosialisasi PPDB Tahap 2 dihadiri oleh 144 Kepala Seksi Cabang Dinas, Kepala Sekolah SMAN dan SMKN, serta 145 operator dari berbagai daerah. Mereka berasal dari Kota Malang, Kota Batu, hingga Kabupaten Malang, Jombang, Bangkalan, Lumajang, dan Sampang.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan peringatan keras. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada penambahan rombongan belajar yang sudah ditetapkan dalam data pokok peserta didik pada pelaksanaan PPDB tahun 2024.
"Sekolah tidak boleh menambah rombel tanpa izin dari kepala Dinas Pendidikan," tegasnya.
Selain itu, Aries Agung Paewai juga menyoroti tentang keputusan sepihak terkait kekosongan siswa yang tidak mendaftar ulang, yang bisa merugikan sekolah swasta.
"Tidak ada pengisian untuk bangku kosong. Jangan menarik siswa yang sudah mendaftar di sekolah swasta karena mereka juga membutuhkan siswa," tandasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya sosialisasi masif terkait perubahan kebijakan dalam PPDB tahun ini agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar.
Pj Wali Kota Batu ini menambahkan pelaksanaan PPDB harus berpihak kepada masyarakat. Sebab, tujuan utama PPDB, agar pendidikan di Jawa Timur merata, serta lebih baik. Meski setiap tahunnya ada dinamika baik yang berkesan kurang baik maupun kesan baik di masyarakat.
“Setiap tahun PPDB akan menjadi momok bagi kita semua, tapi saya yakin karena kita adalah bagian dari aparatur pemerintah yang diberikan tugas dan amanah untuk melaksanakan PPDB, kita harus melaksanakan tugas ini meskipun berat,” terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait