SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Upayanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) tidak hanya fokus pada kurikulum, tetapi juga memperhatikan aspek pengelolaan keuangan. Pada tahun 2024, sektor pendidikan mendapat anggaran sebesar 26 persen dari APBD Pemprov Jatim, mencapai angka fantastis Rp8,9 Triliun.
Dalam upaya pengoptimalan pengelolaan keuangan ini, Dindik Jatim mengadakan kegiatan "Bijak Pengelolaan Keuangan Pemda untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Prestasi Siswa", dengan menghadirkan narasumber terkemuka dari Dirjen Keuangan Daerah Kemdagri, Dr Drs H.A Fatoni, M.Si., GRCE.
Fatoni menyatakan bahwa salah satu kunci peningkatan kinerja adalah pengelolaan keuangan yang efektif, termasuk realisasi anggaran dan pengukuran kinerja. Dindik Jatim telah mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan hal tersebut.
"Untuk mencapai realisasi yang tinggi, dibutuhkan ilmu yang cukup dan komitmen motivasi yang tinggi. Hari ini, kami memberikan penjelasan tentang kapasitas agar kinerjanya lebih baik, dengan harapan serapan anggaran dan outputnya meningkat," ujar Fatoni.
Dia juga menyoroti permasalahan umum dalam pengelolaan keuangan pendidikan, termasuk rendahnya realisasi anggaran dan keterlambatan penetapan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Namun, solusi sudah ada, seperti lelang dini dengan menggunakan E-katalog.
"Ini yang harus dipelajari, jika semua bisa dikuasai dan dipelajari, pengelolaan anggaran akan menjadi lebih optimal," tambahnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait