Wanita Cantik Asal Sidoarjo Mampu Berdayakan Madu Lebah Lebih Berkualitas

M. Fiqih Wahyudi
Wanita cantik asal Sidoarjo, Dian Anggrestia mampu membuat madu dengan kualitas menjanjikan untuk menambah daya tahan tubuh lebih baik.

SIDOARO, iNews.id – Madu menjadi obat yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Wanita cantik asal Sidoarjo, Dian Anggrestia mampu membuat madu dengan kualitas menjanjikan untuk menambah daya tahan tubuh lebih baik.

Produksi madu milik Dian, panggilan akrab Dian Anggrestia memiliki dua varian, yakni  madu budi daya dan madu hutan. Semua jenis madu yang dikelolanya memiliki kelebihan untuk kesehatan dalam tubuh manudia. “Saya menamakan madu ini sebagai madu sari sekar alam,” katanya.

Dian menuturkan, madu Sari Sekar Alam memiliki puluhan papan lapis kayu yang berisi koloni Lebah Mellifera. Madu ternak biasanya berasal dari bunga yang sama. Inilah yang membuat madu ternak kerap dilabeli sesuai asal bunganya, misalnya, Madu Akasia, Madu Kaliandra, Madu Multifora, Madu Kopi Karet dan Madu Rambutan. “Lebah Ternak bersarang ditempat yang sudah dibuatkan oleh petani, mayoritas sarang lebah ternak berbentuk kayu kotak,” ujarnya.

Sedangkan madu hutan lanjutnya, berasal dari perut lebah apis dorsata, lebah ini mencari mektar bunga dari tanaman hutan dan lebah dorsata hidup liar hutan. Menurut Dian lebah ini bersarang di pohon dengan ketinggian antara 20-30 meter, satu pohon bisa terdapat 100-200 sarang. Berbeda dengan petani lebah ternak, usaha petani madu hutan lebih berat pada proses pengambilan sarang lebah. “Letaknya sering di ujung cabang pohon,” ucapnya.

Manfaat madu untuk meningkatkan kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi. Meski begitu, konsumsi madu juga tidak boleh berlebihan, mengingat cairan ini tinggi kalori dan gula. Untuk warna madu, ungkap Dian, rata-rata merah gelap, sedangkan madu ternak warnanya lebih cerah. Madu hutan juga lebih encer karena sarangnya berada di lokasi terbuka sehingga potensi terpapar air hujan lebih besar. Adapun sarang lebah ternak berada di tempat tertutup terlindungi dari air. Kandungan madu hutan maksimal 22 persen, sedangkan madu ternak maksimal 18 persen.

“Madu hutan pelawan Mojokerto yang dibanderol Rp 400-500 ribu/kilogram. Berbeda dengan Madu hutan pada umumnya, Madu hutan pelawan lebih cerah. Tidak mudah menggumpal meski disimpan dikulkas,” jelas dia

Peneliti Lebah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Kementerian Kehutanan Dr. Meva Nareza menuturkan, madu budi daya berasal dari perut lebah Apis Mellifera. Lebah Mellifera biasanya diternakkan, sehingga madu budi daya juga dikenal sebagai Madu Ternak. Selain itu, ada jenis madu yang penggunaannya harus diwaspadai, yaitu madu rhododendron atau yang dikenal dengan madu gila (mad honey). “Madu yang khas dengan rasanya yang pahit ini berasal dari ekstraksi nektar bunga rhododendron," bebernya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network