SURABAYA, iNews.id - Puluhan warga menggeruduk proyek pengurugan lahan perumahan dikawasan Gunung Anyar Surabaya, Sabtu (12/2/2022). Mereka meminta aktivitas pengurugan dihentikan sementara.
Wakil RW 08, Nunu Yuliono, mengatakan warga terpaksa melakukan aksi lantaran vendor proyek pengurugan lahan milik PT Griya Mapan Sentosa tersebut tidak memiliki etika. Sebelum proyek dijalankan, vendor tidak berkoordinasi lebih dahulu kepada warga setempat.
Selain tidak beretika, dampak dari adanya proyek pengurugan yang sudah berjalan satu bulan ini cukup merugikan warga. Mulai dari RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06 Kelurahan Gunung Anyar merasakan imbas dari proyek tersebut.
Kata dia, proyek pengurukan menganggu mobilitas warga lantaran jalan yang dilalui sempit. Jalan licin saat turun hujan dan debu berterbaran kemana-mana.
"Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses warga dalam menjalankan akivitas. Karena jalan sempit dan keluar masuknya truk-truk pengurukan itu sangat mengganggu mobilitas warga," katanya.
Yuliono mengungkapkan, warga sebenarnya tidak menghalangi perkerjaan pengurugan. Hanya saja, warga menginginkan kedua belah pihak duduk bersama untuk mencari solusinya. Namun hingga saat ini pihak vendor hanya janji-janji saja tanpa ada kejelasan.
"Koordinasi itu untuk menentukan timing atau sirkulasi. Manakala warga itu aktivitasnya jam 7 pagi, ya tololonglah truk mundur dulu. Kan mereka bisa mulai sekitar jam 9 atau nanti sekitar jam pulang kerja," ungkapnya.
Untuk itu, warga meminta agar proyek ditutup sementara hingga ada kesepakatan. Bukan persoalan kompensasi dampak lingkungan, akan tetapi pengaturan mobilitas yang tidak merugikan salah satu pihak.
"Jadi koordinasi ini semata-mata agar sama-sama enak," pungkas Yuliono.
Pantauan dilokasi proyek pada Sabtu (12/2) siang, aktivitas pengurugan masih tetap berjalan meski di demo oleh warga. Tidak ada satupun penanggung jawab proyek yang mengawasi. Sejumlah aparat kepolisian tampak mengatur lalu lintas.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait