SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) dan Kabupaten/Kota menyiapkan sejumlah bantuan bagi korban gempa bumi Tuban yang berkekuatan magnitudo 6,5. Tim BPBD juga terjun ke lokasi korban gempa untuk membangun tenda pengungsian.
Diketahui, gempa tektonik pada Jumat (22/3/2024) sidang dan sore yang berpusat di wilayah Timur Laut Tuban tersebut menyebabkan kerusakan di sejumlah daerah. Di antaranya di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban dan juga Kota Surabaya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim telah mendirikan dua tenda pengungsi di Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga (Unair). BPBD Kabupaten Lamongan juga mendirikan tenda darurat di RS Muhammadiyah Babat. "Hal ini untuk mengantisipasi adanya gempa susulan kembali terjadi," katanya, Sabtu (23/3/2024).
BPBD Jatim, kata dia, juga mengirim bantuan ke Pulau Bawean, berupa, 50 dus makanan siap saji, 50 dus air mineral, 200 lembar terpal, 50 dus lauk pauk, 100 paket sembako, 100 pcs matras dan 200 pcs selimut.
"Sedangkan BPBD Kabupaten Gresik juga telah mengirimkan personil menuju Pulau Bawean dengan membawa 1 tenda pengungsi, 100 lembar terpal, 75 dus makanan siap saji, 2 unit motor trail," ujar Gatot.
Diketahui, rangkaian gempa bumi terjadi di Laut Jawa, tepatnya di Timur Laut Tuban pada Jumat (22/3/2024). Gempa pertama terjadi pada pukul 11.22. WIB dengan magnitudo 6,0. Salah satu gempa susulan terjadi berkekuatan lebih besar, yakni dengan magnitudo 6,5 pada pukul 15.52 WIB.
BPBD mencatat, gempa ini mengakibatkan dua warga mengalami luka ringan. Antara lain, Hasi'ah (71), warga Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Nenek tersebut mengalami sobek dibagian kepala tertimpa genting roboh. Kemudian Mohayaroh (28), perempuan, warga Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Korban mengalami luka dibagian kaki tertimpa material.
Gempa ini juga mengakibatkan 87 bangunan rusak. Mulai dari kerusakan ringan hingga berat. Bangunan itu terdiri dari 51 unit rumah rusak ringan, 13 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, 2 unit sekolah, 4 unit rumah sakit, 1 pondok pesantren, 5 unit kantor desa, 3 unit tempat ibadah, 2 unit kandang ternak dan 1 unit gedung. Kemudian 2 unit sepeda motor.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait