Sebelumnya pemasangan alat pacemaker konvensional dimasukkan dibawah kulit. Kemudian kabelnya dimasukkan kedalam pembuluh darah vena dan ini juga berisiko. “Sekarang dengan alat baru yang leadless pacemaker ini membuat pelayanan semakin baik dan patient safety,” imbuhnya.
Kini ukuran dari alat pacemaker permanen semakin kecil dan ringkas dan tanpa kabel sehingga dapat dipasang dalam jantung tanpa harus melalui kompleksitas kabel yang tertanam dalam tubuh.
Leadless pacemaker memiliki ukuran panjang 25,9mm dan berat 2 gram, alat pacu jantung ini berbentuk seperti peluru ini berfungsi sebagai generator dan penghantar listrik ke otot jantung.
Dengan ukurannya tersebut membuatnya memiliki ukuran sepersepuluh dari alat pacu jantung permanen konvensional. “Selain itu, kelebihan dari alat ini adalah kemudahan dalam pemasangan karena tidak memerlukan pembedahan yang menghasilkan adanya irisan, luka atau benjolan yang diperoleh pada pacemaker konvensional," jelasnya.
Hal ini, kata Rerdin, dikarenakan pacemaker ini dipasang dalam jantung melalui pembuluh darah vena pada pangkal paha pasien. Setelah dipasang dalam jantung, leadless pacemaker secara perlahan-lahan menyeimbangkan detak jantung melalui hantaran listrik.
“Tujuan dari pemasangan alat pacemaker permanen tanpa kabel ini adalah untuk menekan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian di masyarakat akibat gangguan irama jantung,” tambah dr. Rerdin.
Selain itu, dr. Dicky Armein Hanafi, Subsp.Arr (K), dari Divisi Aritmia dan Pacu Jantung, RSJPD Harapan Kita menambahkan, leadless pacemaker setelah dipasang dalam jantung, alat tersebut dapat diatur dari luar tubuh, seperti pengaturan untuk cepat lambatnya aliran listrik dan besar kecilnya daya.
Dirinya juga meyakinkan alat ini walau tanpa kabel tapi memiliki daya tahan baterai yang sama dengan alat pacemaker konvensional. “Sama seperti alat pacu jantung konvensional, baterai alat pacu jantung baru tanpa kabel ini bisa bertahan hingga 10-12 tahun,” ujar dr. Dicky
Sementara itu, Kepala Departemen/KSM Penyakit Jantung dan Pembuluh darah di RSUD dr Soetomo Prof Dr. dr Yudi Her Oktaviono SpJP. SubspKI (K), MM selaku ini menyampaikan bahwa operasi pemasangan leadless pacemaker ini adalah bukti nyata bahwa inovasi layanan jantung terus ditingkatkan kualitasnya hingga kelas Dunia.
Saat ini, kata dia, hampir seluruh kasus penyakit jantung yang sulit di Jatim dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. untuk mendapatkan pengobatan yang lebih memadai dibandingkan pelayanan kesehatan daerah.
“Oleh karena itu, kami akan terus berinovasi menyediakan pelayanan terbaik yang berkualitas internasional, termasuk operasi pemasangan leadless pacemaker yang pertama di Jatim ini," pungkas Yudi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait