SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebuah rangkaian gempa bumi yang mengguncang Laut Jawa, khususnya Timur Laut Tuban pada Jumat (22/3/2024), telah menimbulkan dampak yang meluas di 7 daerah di Jawa Timur. Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Pamekasan menjadi saksi betapa seriusnya kerusakan yang disebabkan oleh gempa tersebut.
Gempa pertama, dengan magnitudo 6,0, terjadi pada pukul 11.22 WIB, diikuti oleh gempa susulan yang lebih kuat, magnitudo 6,5, pada pukul 15.52 WIB. Total bangunan yang rusak akibat kedua gempa tersebut mencapai 4.865 unit, dengan rincian kerusakan yang mencengangkan.
Tidak hanya rumah tangga yang terkena dampak, tetapi juga fasilitas pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah. Sekitar 15.731 jiwa terpaksa mengungsi, termasuk anak-anak, dewasa, dan lansia, yang kini harus menghadapi tantangan baru dalam upaya pemulihan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menjelaskan bahwa upaya penanganan dan pemulihan sedang berlangsung intensif untuk membantu para korban dan mempercepat proses pemulihan. Situasi ini menuntut kerjasama dan solidaritas semua pihak untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini.
“Adapun total pengungsi akibat gempa ini, mencapai sekitar 15.731 jiwa. Meliputi, Anak-anak 6.022 jiwa, dewasa 7.350 jiwa dan lansia 2.359 jiwa,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Gatot Soebroto, Minggu (24/3/2024).
Gatot mengatakan, tim BPBD Jatim yang diterjunkan ke Pulau Bawean Kabupaten Gresik terus bergerak melakukan respon cepat terhadap dampak gempa. Mulai Sabtu (23/3/2024) siang, hingga malam hari, Tim BPBD Jatim Bersama Tim Gabungan Berbagai Sektor terus berjibaku melakukan assessment terhadap bangunan yang rusak, loading bantuan yang baru datang dari kapal hingga melakukan persiapan pendirian tenda pengungsi.
“Rangkaian kegiatan ini, diawali dengan koordinasi dengan pihak Kecamatan Sangkapura dan Tambak, setiba mereka di pulau ini,” ujarnya.
Setelah itu, tim BPBD Jatim melakukan assessment terhadap bangunan yang rusak berat, sedang dan ringan di sejumlah wilayah Pulau Bawean. Salah satunya di Desa Gelam Kecamatan Tambak yang mengalami dampak cukup parah. Tim BPBD Jatim juga meninjau sejumlah lokasi pengungsian di Desa Suwari Kecamatan Sangkapura yang juga merupakan desa terdampak paling parah di wilayah ini.
Malam harinya, bersama Tim Gabungan dari TNI, Polri, relawan dan BPBD Gresik, Tim BPBD Jatim membantu loading bantuan yang dibawa Tim Pemprov Jatim yang berangkat ke Pulau Bawean, Sabtu (23/3/2024) siang.
Sejumlah bantuan yang dikirim dengan Kapal Bahari Ekspres ini, di antaranya, terpal 200 lembar, matras 100 pcs, dan selimut 200 pcs, paket sembako 100 paket, lauk pauk 50 dus, makanan siap saji 50 dus, air mineral 50 dus, tenda pengungsi 1 unit dan tenda keluarga 1 unit.
"Sebetulnya, malam ini, kita akan langsung mendirikan tenda. Namun karena banyak warga banyak yang istirahat di lokasi, kita tunda besok pagi," ujar Sekretaris BPBD Jatim Andhika N Sudigda.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait