SURABAYA, iNews.id – Striker masa depan Indonesia, Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri memiliki cerita unik dalam sepak bola. Sebagai pemain yang sudah merasakan atmosfit Liga Eropa, ia menilai mencetak gol sangat mudah, dan lebih sulit mengerjakan soal ujian.
Penyataan Bagus Kahfi ini seiring dengan banyaknya striker-striker Indonesia yang mandul untuk mencetak gol saat pertandingan resmi internasional. Ini juga membuat Pelatih Timnas Indoensia Shin Tae-yong kesulitan untuk memilih striker yang haus gol.
Buktinya, dalam pertandingan di Piala AFF 2020 lalu, striker murni seperti Dedik Setiawan, Kushedya Hariyudo, dan Hanis Saghara Putra, tak satu pun yang bisa membukukan gol di sepanjang agenda. Hal ini kembali terlihat saat Timnas menggelar FIFA Match Day 2022 menghadapi Timor Leste, Januari lalu, tak ada striker yang bisa memuaskan pelatih.
Saat itu, PSSI memang tidak memanggil para pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri. Padahal, Bagus Kahfi yang kini main di Liga Belanda, berposisi sebagai striker. Menurut Bagus Kahfi, striker Timnas Indonesia kesulitan membukukan gol, bukan karena mereka tak berkualitas, hanya momentum saja yang belum tepat.
"Menurut saya sebagai striker, mereka juga tahu caranya mencetak gol, cuma belum pas sama momen. Ketika mereka sudah menemukan momennya, pasti bias," ungkapnya.
"Itu menurut saya sebagai striker ya, soalnya mencetak gol itu lebih mudah dari pada menjawab soal ujian," ungkap Bagus Kahfi melalui Youtube Roy Ricardo.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait