SURABAYA, iNews.id – Persebaya Surabaya telah memiliki stadion baru bernama Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Namun, stadion GBT tersebut masih belum mampu mengalahkan aura kebesaran Stadion 10 November yang berada di Tambaksari, Surabaya.
Di stadion inilah Persebaya banyak merasakan pahit dan manis, serta air mata selama liga berlangsung di Indonesia. Bahkan Stadion 10 November ini memiliki kesan mencekam bagi lawan-lawan Persebaya yang akan bertandang ke markas Bajul Ijo.
Fakta ini diungkapkan Pelatih Persebaya, Aji Santoso. Sebagai seorang pelatih, ia juga pernah merasakan sebagai pemain. Aji Santoso yang pernah lama bermain di Persebaya merasakan betul betapa ngerinya atmosfer di Stadion Gelora 10 November. Apalagi jika Persebaya menjamu tim besar di stadion tersebut.
Kapasitas asli stadion yang mencapai 40 ribu penonton dan dirasa masih kurang. Menurut Aji, tak jarang penonton harus meluber dijalan untuk melihat tim Bajul Ijo bertanding dilapangan. "Tentu banyak memori indah di Tambaksari (nama lain Stadion Gelora 10 November) ini dulu suporter bilang kalau Aji Santoso main itu ngosek (ngotot)," kata Aji di kanal Youtube Armuji belum lama ini.
"Tahun 1995 sampai 1999, saya main di Persebaya. Dulu belum ada GBT mainnya di sini, belum ketat aturannya. Penonton meluber sampai sentel ban. Dulu enggak ada keributan karena Persebaya main bagus. Saya juga menikmati selama main di Persebaya," lanjutnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait