Rekam Jejak Letkol Charles Alling, Calon Jenderal Kopassus Masa Depan Sarat Prestasi

Oktavianto Prasongko
Letkol Charles Alling. (Foto: Youtube)

SURABAYA, iNews.id - Pernah menjadi Komandan Satuan Intel Kopassus, perwira muda asal kota Surabaya ini ternyata prajurit yang sarat prestasi. 

Sebagai bukti, dia pernah mendapatkan predikat siswa terbaik dalam beberapa pendidikan atau kursus. Seperti saat ikut pendidikan Pertempuran Kota (Purkota/GLG), Tarsandha, jump master dan Suspasiops 2010. Ia juga pernah terpilih menjadi siswa terbaik Selapa IF tahun 2011.

Dia adalah Letnan Kolonel (Letkol) Inf. Charles Alling, perwira Kopassus kelahiran Surabaya, Jawa Timur, tanggal 19 Mei 1980. Saat ini Charles menjabat sebagai Wadan Sat-81 Kopassus, sejak tanggal 12 Januari 2021. Sebelumnya dia sebagai Komandan Kodim 0906/ Tenggarong mulai tahun 2019-2021.

Letkol Infanteri Charles Alling merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 2001. Selain pernah menjadi lulusan terbaik Selapa tahun 2011 dan beberapa pendidikan tempur, dia juga pernah dinobatkan sebagai juara 1 karya tulis dalam kegiatan Apel Dansat TNI AD tahun 2017. 

Ketika itu, karya tulisnya yang berjudul Optimasi Pembinaan Satuan Sandi Yudha Grup-3 Kopassus Berbasis Spiritual Leadership Untuk Menyikapi Pengaruh Globalisasi, dinobatkan menjadi yang terbaik.

Karya tulisnya yang lain juga dinilai yang terbaik dalam lomba karya tulis dalam rangka kegiatan Rabiniscab TNI AD tahun 2017, yang berjudul Peran Serta Satuan Infanteri Melalui Sinergitas Teknologi Untuk Membangun Interoperabilitas Perang Gerilya.

Letkol Infanteri Charles Alling juga menulis beberapa buku. Buku yang ditulisnya adalah Langit Biru Diatas Naqoura, Sebuah Catatan Military Staff di Lebanon, Kepak Sayap Sang Cendrawasih, Sebuah Catatan Operasi di Papua dan Tim Maleo, Operasi Pembebasan Sandera di Papua.

Selain pandai dalam hal tulis-menulis, prestasi akademik yang pernah diraih oleh Letkol Charles adalah siswa terbaik Purkota/GLG (Peringkat-1), siswa terbaik Tarshanda (Peringkat-1), siswa terbaik jump master (Peringkat-1) dan siswa terbaik Diklapa II (Peringkat-1).

Sedangkan untuk tanda jasa yang pernah dia raih adalah Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Kesetiaan VIII, Satyalancana Kesatria Yudha, Satyalancana UN Medal, Satyalancana Lebanon Armed Forces, Satyalancana Canti Darma dan Satyalancana Kesetiaan XVI.

Bukti lain kalau Letkol Infanteri Charles Alling adalah perwira yang cerdas adalah saat ia mendapatkan beasiswa dari presiden untuk mengikuti pendidikan S2 di Australian National University (ANU). 

Pendidikan lainnya di luar negeri yang pernah diikuti Letkol Allling adalah pendidikan NATO School Jerman pada tahun 2012 dan Seskoad Australia pada tahun 2015.

Selain itu suami dari Ibu Cynthia Angelina Tambayong ini juga berprestasi di medan operasi, Letkol Infanteri Charles Alling pernah terlibat dalam operasi pembebasan sandera di Tembagapura. Ketika itu dia tergabung dalam tim inti Satgasban Intel-15.

Karir Letkol Alling memang dirintis di Kopassus. Dia mengawali karirnya di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada tahun 2001. Beberapa kursus dasar perwira Infanteri diikutinya pasca lulus dari Akmil seperti Susarcab Infanteri dan Combat Intel.

Selanjutnya pada tahun 2002 lulus mengikuti pendidikan komando dengan didahului beberapa rangkaian seleksi yang diikuti oleh seluruh perwira angkatannya. Keberhasilan melewati Komando membawanya untuk mengawali kedinasan di satuan Kopassus.

Penempatan pertamanya adalah di Batalyon-22 Grup 2 Kopassus dengan menjabat sebagai Komandan Pleton. Kurang dari 1 tahun dari awal jabatannya di Grup-2 Kopassus dia bergabung dengan Satuan-81 Kopassus yang diawali dengan pendidikan Gultor selama 5 bulan di Jakarta.

Aadapun beberapa jabatan yang telah dilewati pada periode 2003-2004 di Satuan-81 Kopasssus Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror) adalah Komandan Unit, perwira latihan, perwira operasi, Komandan Tim, Wadanden, Komandan Detasemen (Aksus-811 dan Denik) dan Wadanyon-811 Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror).

Pada tahun 2015 Letkol Alling mengikuti pendidikan Sesko Australia melalui program beasiswa Presiden Indonesia dengn program tambahannya adalah pendidikan S2 di Australian National University (ANU).

Pasca pendidikan yang dilaluinya di Australia dia kembali berdinas di Kopassus dengan jabatan sebagai Pabandya Lat Sops Kopassus selama 7 bulan dan kemudian dipromosikan sebagai Komandan Batalyon-32 Grup-3 Kopassus pada tanggal 26 Oktober 2016. 

Jabatan terakhir yang dipegangnya di Kopassus adalah sebagai Komandan Satuan Intel Kopassus pada tahun 2018, sebelum akhirnya diangkat sebagai Wadan Sat-81 Kopassus.

(Penulis: Oktavianto Prasongko)

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network