Jamoetics Perkuat Posisi Industri Obat Tradisional

Ali Masduki
Ubaya melalui startup Jamoetics memberikan solusi dengan menyediakan platform integratif sistem informasi produk obat tradisional. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Penggunaan obat tradisional, baik berupa bahan baku herbal maupun produk jadi selama pandemi Covid-19 melonjak. 

Dosen Fakultas Farmasi Ubaya sekaligus Founder Jamoetics, Oeke Yunita menuturkan tingginya minat masyarakat terhadap obat tradisional itu perlu diimbangi dengan sistem informasi dan komunikasi bisnis yang terintegrasi, akurat dan dinamis.

“Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat yang bertransformasi menjadi masyarakat digital, herbal dan bahan alam lain dalam obat tradisional juga perlu berkembang dan bertransformasi menjadi entitas digital dengan tetap memperhatikan validitas keilmuan dan aspek keamanan digital,” ujar Oeke.

Untuk itulah Ubaya menghadirkan startup Jamoetics. Hal itu sebagai solusi dengan menyediakan platform integratif sistem informasi produk obat tradisional yang mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung pengembangan, penggunaan dan edukasi obat tradisional yang aman, efektif dan berkualitas

Pada awal tahun 2022 telah diselenggarakan Public Hearing sekaligus presentasi Proses Nominasi Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia UNESCO. 

Hal ini relevan dengan fenomena yang terjadi di masa pandemi Covid-19 di mana kebutuhan akan obat tradisional berbahan baku herbal dan bahan alam lain, melonjak seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh, meningkatnya kepedulian mengonsumsi bahan-bahan alam seperti jamu atau herbal, dan menjalani gaya hidup yang sehat.

Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, meningkatnya akses ke ruang digital oleh masyarakat tentu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

"Salah satu contohnya melalui transformasi digital industri obat tradisional yang diinisiasi oleh Universitas Surabaya dan Kalbe Consumer Health melalui Jamoetics,” ujarnya saat menjadi Keynote Speaker pada Launching Sistem Jamoetics.

Nama startup Jamoetics berasal dari kata “Jamoe”, dengan huruf ‘oe’ ejaan lama dari istilah jamu” dan “informatics”. Makna terminologis Jamoetics tersebut sesuai dengan tagline startup Jamoetics untuk menjadi One Stop Platform for Best Quality Indonesian Traditional Medicine Product. 

Sistem Jamoetics menyediakan database informasi ilmiah terkait bahan baku obat trradisional, produk jamu, dan obat modern asli Indonesia (OMAI)-obat herbal terstandar dan fitofarmaka, konsultasi pakar on demand, online shop serta media edukasi obat tradisional melalui berbagai kanal media sosial dan website Jamoetics (https://www.jamoetics.com/). 

Upaya mewujudkan startup Jamoetics tidak terlepas dari nilai-nilai yang menjadi prioritas dan komitmen Jamoetics yaitu I-C-U-C yakni: Intellectual Honesty, Courage to speak the Truth, Unprejudiced, dan Customer service orientation. 

Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa operasional bisnis Jamoetics didesain dan dibangun berdasarkan informasi yang berbasis keilmua. 

Sehingga Jamoetics memiliki keberanian dalam mengemukakan fakta yang benar terkait herbal dan obat tradisional, dengan tetap memperhatikan nilai obyektifitas dan keterbukaan serta mengedepankan layanan kepada pelanggan. 

Dalam hal ini mitra, member atau masyarakat umum, baik dalam memberikan informasi edukasi maupun berbagai hal terkait informasi digital.

Jamoetics dapat menjadi solusi bagi Industri Obat Tradisional, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di bidang Obat Tradisional (UKOT, UMOT) serta masyarakat umum dalam penyediaan informasi terkait obat tradisional dan edukasi product knowledge bagi tim marketing dan penjualan. Salah satu mitra eksklusif Jamoetics adalah Kalbe Consumer Health (PT Saka Farma Laboratories).

“Harapannya, Jamoetics akan menjadi platform yang menjaring mitra lainnya untuk mengembangkan potensi produk obat tradisional yang aman, nyaman, dan terpercaya, serta menjadi khazanah promosi warisan budaya obat tradisional Indonesia kepada generasi digital masa depan,” harap Semuel.

Rektor Ubaya, Benny Lianto, juga berharap kehadiran Jamoetics dapat memenuhi minat dan kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan obat-obatan herbal. 

“Kita (Ubaya) berharap, Jamoetics akan menjadi solusi bagi penyedia informasi industri obat tradisional, baik pada skala mikro, menengah, serta masyarakat umum dalam penyediaan informasi terkait obat tradisional dan edukasi produk knowledge bagi tim marketing dan penjualan,” pungkasnya.
 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network