Dia mengungkapkan, para peserta berasal dari sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga (Unair), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan UK Petra. “Masing-masing perguruan tinggi hanya dibatasi tiga perwakilan mahasiswa,” terangnya.
Syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti acara ini antara lain, perguruan tinggi tersebut harus terakreditasi A. Kemudian mahasiswa yang dikirim harus mendapat rekomendasi dari pimpinan kampus. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mininal 3,5. Aktif di kegiatan kemahasiswaan dan berkelakuan baik. “Jadi ini sifatnya tidak dibuka untuk umum. Kita mengundang perwakilan mahasiswa supaya kita bisa diskusi dan apa yang kita diskusikan bisa ditindaklanjuti,” tandas Rudy.
Ketua KAD Anti Korupsi Jawa Timur, Reswanda mengatakan, acara ini bertujuan untuk menjadikan anak muda seperti mahasiswa menjadi agen perubahan karena mereka adalah calon pemimpin masa depan. Mahasiswa ini diharapkan memiliki kemampuan mengidentifikasi apa saja di lingkungan mereka yang terdekat. Apakah lingkungan kampus, keluarga dan juga pertemanan. Mereka mampu membaca mana kegiatan dan tindakan yang tidak berintegritas dan mana yang berintegritas. “Dengan kemampuan membedakan itu, mereka punya penyikapan dan strategi dalam hal penegakan integritas,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua KAD Anti Korupsi Jatim Bidang Pariwisata, Suryo Widodo mengatakan, integritas merupakan hal yang paling mendasar, utamanya dalam pemberantasan korupsi. Maka, pendidikan sejak dini sudah diajarkan anti korupsi. Beberapa waktu lalu misalnya, di setiap sekolah ada yang namanya kantin kejujuran. “Di perkuliahan misalnya, mahasiswa juga harus jujur. Dan integritas ini diperlukan di semua bidang. Kalau perlu dari SD (sekolah dasar) sudah tahu,” ujarnya.
Salah satu peserta, Gregorius Eko, mahasiswa semester 6 Untag Surabaya mengatakan, acara ini mendiskusikan persoalan korupsi yang hampir ada di semua aspek kehidupan. Untuk itu, dia berharap, dari kegiatan ini bisa terbangun integritas dalam hal pemberantasan korupsi. “Menurut saya acara diskusi ini sangat penting karena kita bisa memberi pendapat dan solusi ke depan seperti apa,” terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait