Menurutnya mampu menahan marah dan mau memaafkan orang lain menjadi satu paket yang harus dimiliki sebagai Penggerak lazisnu. Ia menambahkan memaafkan orang lain menurut Prof Dr. M. Quraish Shihab ada tiga yaitu Al Af'wa, Attakwir dan Ash Shofa.
“ Al’ afwa yaitu memaafkan tapi tidak melupakan seperti kertas putih ditulisi pensil lalu dihapus dengan penghapus, masih ada bekasnya. At takwir artinya menutupi, dimaafkan tapi kalau ada apa apa jangan berhubungan lagi, ibarat Kertas putih dituliusi poplen lalu di stepo, masih ada bekasnya yang menutupi, Terakhir As-shofa yaitu berlapang dada ibarat kertas putih yang sudah di coret di robek dan diganti dengan kertas putih baru. simbolnya mushofahah atau dengan berjabat tangan,“ ungkapnya.
LAZISNU PCNU Kota Surabaya mengadakan halal bihalal. Foto iNewsSurabaya/arif
Sementara itu Pengurus PCNU Kota Surabaya yang diwakili H Syafiudin menyampaikan Bahwa kegiatan halal bi Halal sebagai momen saling memaafkan dan juga momen untuk membangun sinergitas antar lembaga sehingga lebih berdampak bagi ummat. Menurutnya hidup hanya sekali maka harus berarti.
“Di PCNU sudah terbentuk Wiranu ( Wira usaha NU) ini bisa di sinergikan dengan Lazisnu MWC sehingga lebih bermanfaat untuk ummat,” ungkapnya.
Kegiatan Halal bihalal ini juga diisi dengan keluh kesah oleh para Pengurus Lazisnu MWC NU se Kota Surabaya, dan juga rapat teknis pelaporan keuangan yang Kredibel serta Penerimaan Surat Pencataan Ciptaan Buku Manajemen Pengelolaan Zakat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang diberikan Dr. Moh. Mukhrojin Sebagai Tanda Peluncuran Buku Karya Ketua LAZISNU Surabaya tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait