Baihaki mengatakan, pemilih Khofifah-Emil berasal dari parpol pendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra, Demokrat dan Golkar. Sedangkan, duet Khofifah-Fauzi cukup kuat karena suara PDIP sangat signifikan, ada 85 persen pemilih PDIP yang mendukung Khofifah-Fauzi.
“Jadi kalau Gerindra, Demokrat pergi maka pemilih PDIP akan kuat memilih pasangan Khofifah-Fauzi,” tambahnya.
Sementara itu, dari hasil simulasi survei ARCI pada 6 kandidat, nama Cagub Incumbent Khofifah Indar Parawansa ada di posisi pertama dengan angka 42,1 persen.
Pada posisi kedua ada nama Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad dengan elektabilitas 13,8 persen, ditempel bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dengan elektabilitas 11,2 persen.
Nama Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji ada di posisi keempat dengan angka 10,9 persen, lalu nama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen Menaker RI Ida Fauziyah 9,2 persen. Ada 1,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Untuk posisi Cawagub, elektabilitas Emil Dardak di posisi pertama dengan angka 35,7 oersen. Posisi Emil Dardak ditempel ketat oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di angka 31,7 persen pada posisi kedua.
Pada posisi ketiga ada nama kader PKB Thoriqul Haq 9,1 persen, Mantan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono 6,6 persen. Lalu ada nama Sekretaris Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah di angka 5,2 persen.
Ketua Projo Jatim Bayu Airlangga di angka 4,7 persen, Bupati Trenggalek M Nur Arifin 3,9 persen, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan 0,7 persen. Ada 2,8 persen responden yang belum menjawab/belum menentukan.
Survei ARCI dilakukan pada 1-10 Mei 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuesioner dilakukan quality control.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait