Bermitra dengan PCX, RECO Jual Plastik Kredit Danai Pembersihan Area Terluar Ambon dan Sulawesi

Ali Masduki
Tim RECO fokus pada daerah pesisir terluar dimana fasilitas pengelolaan sampah terbatas atau tidak tersedia sama sekali. Foto/Ali Masduki

Perusahaan tersebut juga mengoperasikan pengumpulan di area pesisir, termasuk pengumpulan menggunakan perahu kecil untuk sampah hingga jarak 200 meter dari pesisir dan juga melalui alat pengumpul sampah yang terpasang di muara sungai di  Ambon. 

Plastik kredit dari proyek ini akan membantu RECO yang berkolaborasi dengan pemerintah dan LSM untuk meningkatkan pengumpulan melalui edukasi dan pelatihan. Sebelum RECO memulai inisiasi ini, sampah plastik umumnya dibuang di lautan atau dibakar di pekarangan.

Plastik kredit yang diterbitkan oleh PT Milion Limbah Makassar, anak perusahaan RECO di Makassar dan Gowa, Sulawesi Selatan akan membantu membiayai pengumpulan dan pengelolaan sampah baik yang bernilai tinggi dan rendah, seperti kantong kresek dan kemasan multi-layer pada fasilitas pengolahan mereka.

Perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 200 pekerja, berkomitmen untuk mempekerjakan jumlah gender yang setara untuk memaksimalkan dampak sosial-ekonomi regional. 

TPA di Gowa dan Makassar pada umumnya adalah open dumping dan tidak terkelola dengan baik. Sampah bernilai jual rendah seperti kantong kresek pada umumnya bocor kembali ke lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan serius di komunitas pesisir.

CEO PCX Markets, Sebastian DiGrande menjelaskan, di PCX pihaknha berada pada misi untuk mengakselerasi transisi menuju ekonomi sirkular dan membangun masa depan dimana tidak ada plastik berakhir di lingkungan. 

"Kami bersemangat untuk menyambut RECO bergabung sebagai mitra proyek. Pekerjaan yang mereka lakukan di komunitas pesisir terluar di Indonesia sangatlah penting. Mereka merupakan pejuang garda terdepan dalam krisis sampah plastik," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia berada di pusat krisis sampah plastik dunia. Negara ini menghasilkan kurang lebih 7.8 juta ton sampah plastik tiap tahunnya dan menurut Bank Dunia, 5 juta ton tidak terkumpulkan atau dibuang di pembuangan akhir secara terbuka atau tidak dikelola dengan layak. 

Daerah pedesaan menghasilkan dua pertiga dari sampah yang tidak terkelola dengan baik mengingat terbatasnya laju pengumpulan sampah.

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network