Dosen PGSD Unusa yang sekaligus mantan atlet hockey Jawa Timur, Sunanto mengungkapkan, perjalanan Nanda Alifia menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sumatera Utara dan Aceh tidaklah lepas dari berbagai rintangan dan tantangan.
Mulai dari proses seleksi yang ketat menjadi ujian tersendiri bagi Nanda, namun dengan kegigihan, dedikasi, serta kemampuan luar biasa dalam mengatur waktu antara kuliah dan latihan hockey.
"Nanda mampu membuktikan bahwa mimpi untuk menjadi atlet PON adalah sesuatu yang dapat diwujudkan. Dan itu terbukti dengan capaian saat ini," terangnya.
Sunanto menambahkan, Nanda telah menunjukkan kepada kita semua bahwa dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, tidak ada yang tidak mungkin. Meskipun proses seleksi sangat berat, ia berhasil melaluinya dengan gemilang, membuktikan bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras dan tekad yang kuat.
"Sebagai langkah awal untuk mempersiapkan diri menghadapi panggung olahraga tertinggi di Indonesia, Nanda Alifia akan segera memasuki program pemusatan latihan selama 4 bulan penuh. Program ini akan menghadirkan latihan intensif pagi dan siang, dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi atletiknya dan memperkuat mental serta fisiknya guna menghadapi ajang bergengsi PON," paparnya.
Prestasi yang diraih oleh Nanda Alifia bukan hanya menjadi kebanggaan bagi FKIP Unusa semata. Tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk mengejar impian mereka, baik dalam bidang olahraga maupun akademik.
Dengan perjuangan dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh Nanda Alifia, ia telah membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, segala impian dan cita-cita bisa diwujudkan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait